TIMES MADIUN, JAKARTA – Israel mengumumkan operasi 'kontraterorisme' baru dalam skala besar di Tubas, utara Tepi Barat yang diduduki.

Operasi militer besar-besaran sejak Rabu dini hari tadi di Kegubernuran Tubas di wilayah utara Tepi Barat yang diduduki, tentara Israel melakukan serangkaian penggerebekan dan penyerbuan ke rumah-rumah warga, beberapa diantaranya rumah warga itu diubah menjadi barak militer.

Militer dan dinas keamanan dalam negeri mengatakan dalam sebuah pernyataan bersama bahwa operasi ini sebagai bagian dari operasi kontraterorisme yang luas di wilayah Samaria utara (istilah Alkitab Israel) untuk sebagian wilayah Tepi Barat.

Tentara Israel juga mulai menutup jalan-jalan utama di provinsi tersebut untuk memperkuat kendali atas wilayah tersebut.

Sumber-sumber lokal melaporkan, bahwa pasukan Israel mengerahkan bala bantuan besar dan buldoser militer ke provinsi tersebut. Sumber tersebut menambahkan bahwa helikopter Apache terbang intensif di atas kota dan melepaskan tembakan di wilayah udaranya.

Tentara pendudukan Israel memberlakukan jam malam menyeluruh di Tuba dan kota-kota tetangga, menutup semua pintu masuk dengan gundukan tanah dan pos pemeriksaan militer. Pasukan Israel juga memaksa sebuah keluarga di kota Tammoun untuk mengungsi dari rumah mereka, dan kemudian menggunakan rumah itu sebagai barak militer.

Gubernur Tubas, Ahmed Al-Asaad mengatakan bahwa otoritas Israel memberi tahu otoritas Palestina bahwa operasi militer di wilayah tersebut akan berlanjut selama beberapa hari.

Al-Asaad mengonfirmasi bahwa tujuan operasi tersebut adalah untuk memburu warga Palestina, tetapi wilayah tersebut bebas dari orang yang dicari. Ia menekankan bahwa penargetan Tubas disebabkan oleh lokasi geografis dan kedekatannya dengan Lembah Yordan utara.

Gubernur menambahkan bahwa bala bantuan militer Israel telah melumpuhkan pergerakan warga di wilayah provinsi dan menimbulkan ancaman terhadap kehidupan warga, terutama para lansia, orang sakit, dan anak-anak. Dalam perkembangan terkait, serangan Israel berlanjut ke wilayah lain di Tepi Barat.

Di Hebron, tentara Israel menyerbu kamp pengungsi al-Fawwar di selatan kota, melakukan penggerebekan dan penangkapan. Mereka juga menyerbu kota Halhul di utara kota, menembakkan granat kejut dan gas air mata ke rumah-rumah penduduk.

Tentara Israel juga menyerbu kota Talouza, timur laut Nablus, dan kamp Al-Amari, selatan kota Al-Bireh, dan melancarkan kampanye penangkapan dan penggerebekan.

Sejak 7 Oktober 2023, serangan di Tepi Barat telah mengakibatkan 1.083 warga Palestina gugur dan sekitar 11.000 lainnya terluka, selain penangkapan lebih dari 20.000 warga negara, termasuk 1.600 anak-anak, menurut sumber-sumber Palestina. (*)