TIMES MADIUN, JAKARTA – Kementerian Sosial (Kemensos) menggandeng Kementerian Agama (Kemenag RI) dalam upaya mengentaskan kemiskinan melalui program Sekolah Rakyat. Kedua kementerian ini resmi menandatangani nota kesepahaman untuk memperkuat kerja sama dalam memastikan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf menegaskan bahwa kolaborasi ini penting karena pengentasan kemiskinan tidak hanya menyangkut aspek material, tetapi juga aspek spiritual.
"Kehadiran kita di sini untuk koordinasi dalam rangka memperkuat kerja sama, khususnya dalam menjalankan tugas kaitannya dengan pengentasan kemiskinan dan Sekolah Rakyat," ujar Saifullah Yusuf dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Selasa (12/3/2025).
Sekolah Rakyat: Pendidikan Gratis bagi Anak Miskin
Sekolah Rakyat merupakan program pendidikan khusus yang ditujukan untuk anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Program ini hadir sebagai bentuk kepedulian negara dalam memfasilitasi kebangkitan masyarakat kecil atau wong cilik.
"Kami ditugaskan oleh Presiden untuk menyelenggarakan Sekolah Rakyat. Sekolah ini gratis dengan konsep asrama, mulai dari jenjang pendidikan dasar hingga menengah atas," jelas Mensos.
Saifullah Yusuf menambahkan, program ini bertujuan untuk memutus rantai kemiskinan antargenerasi. Banyak anak dari keluarga miskin yang tidak memiliki akses pendidikan berkualitas, sehingga berisiko meneruskan kondisi ekonomi orang tua mereka.
"Kita ingin menghadirkan lulusan yang cerdas, tangguh secara intelektual, kuat mentalnya, dan siap mengubah nasib keluarganya," tegasnya.
Jika setiap tahun didirikan 100 Sekolah Rakyat dengan kapasitas seribu siswa, maka dalam lima tahun ke depan akan ada 500 ribu anak miskin yang berpotensi menjadi agen perubahan bagi keluarganya.
Sinergi dengan Kemenag dan Madrasah Rakyat
Menteri Agama Nasaruddin Umar menilai madrasah yang dikelola oleh masyarakat bisa menjadi bagian dari Sekolah Rakyat. Saat ini, Kemenag memiliki 42 ribu madrasah, di mana 60 persen di antaranya merupakan madrasah swasta yang berpotensi dikembangkan lebih lanjut melalui program ini.
"Madrasah merupakan bentuk Sekolah Rakyat yang paling riil. Keberadaannya sudah mengakar di masyarakat dan bisa menjadi bagian dari solusi pendidikan bagi anak-anak miskin," kata Nasaruddin.
Hasil pertemuan dan penandatanganan MoU antara Kemensos dan Kemenag akan segera ditindaklanjuti oleh tim teknis masing-masing. Program ini diharapkan dapat menjadi langkah konkret dalam meningkatkan kesejahteraan sosial melalui pendidikan.(*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Kemensos dan Kemenag Kolaborasi Wujudkan Sekolah Rakyat untuk Pengentasan Kemiskinan
Pewarta | : Wahyu Nurdiyanto |
Editor | : Imadudin Muhammad |