TIMES MADIUN, JAKARTA – Pep Guardiola menegaskan, tim Manchester City-nya tidak hanya harus memenangkan Liga Champions, tetapi melakukannya lebih dari sekali untuk dianggap sebagai yang terbaik.

Pelatih Manchester City ini baru saja memastikan gelar juara Liga Inggris ke enamnya usai rival terberatnya musim ini Arsenal kalah 0-1 dari Nothingham Forest, Minggu (21/5/2023). Kekalahan Arsenal membuat Manchester City unggul poin di puncak klasemen dengan kompetisi menyisakan satu pertandingan.

Meski tidak meragukan kecemerlangan timnya dominasi mereka di Liga Inggris dalam beberapa musim terakhir, Pep Guardiola merasa mereka membutuhkan kesuksesan Eropa untuk benar-benar mencatat sejarah.

Manchester City sekarang menjadi favorit kuat untuk memenangkan Liga Champions untuk pertama kalinya musim ini setelah melaju ke final bulan depan melawan Inter Milan dengan kemenangan telak atas juara bertahan Real Madrid pada pertengahan pekan.

“Tim ini sangat bagus tetapi saya setuju dengan media atau ketika orang mengatakan Anda harus mengangkat Eropa, dan Anda harus mengangkatnya lagi, untuk dianggap dalam tipe yang sama dengan tim 'lain'," ucapnya.

“Tim-tim itu menang di Eropa, tidak hanya sekali, tapi berkali-kali. Kami belum," lanjut pelatih asal Spanyol ini.

Manchester City telah menjadi kekuatan unggulan dalam sepak bola domestik sejak Pep Guardiola mengambil alih Etihad Stadium pada 2016.

Tetapi mereka telah mengalami rekor nyaris gagal di Liga Champions. Yang paling dekat dengan kesuksesan mereka adalah ketika mereka dikalahkan di final 2021 oleh Chelsea.

 “Kegembiraan (kemenangan) sangat menyenangkan. Sungguh menakjubkan berada di sini. Tidak ada yang akan berubah bagi kami jika kami mengangkatnya, tetapi jika kami ingin dianggap sebagai salah satu tim terbaik, kami harus memenangkan Liga Champions," ucapnya.

 “Pendapat saya tidak akan berubah tetapi untuk ada di buku – buku yang sebenarnya – kita harus ada di sana," imbuh mantan pelatih Barcelona dan Bayerm Muenchen ini.

Pep Guardiola sejauh ini telah membuat kesan besar pada sepak bola Inggris secara keseluruhan dan meningkatkan standar dalam hal hasil dan gaya bermain. Namun meski mengarahkan timnya menuju treble yang gemilang musim ini, dia tetap rendah hati tentang skala kontribusinya sendiri.

“Sepak bola Inggris adalah milik Inggris,” katanya. "Setiap manajer memiliki idenya sendiri tetapi saya tidak mengubah apa pun, sejujurnya." (*)