TIMES MADIUN, JAKARTA – Kementerian Agama (Kemenag RI) kembali melakukan terobosan dalam layanan haji 1445 H/2024 M dengan menghadirkan armada Bus Shalawat yang lebih ramah untuk lansia dan penyandang disabilitas. Seluruh armada yang beroperasi kali ini menggunakan spesifikasi city bus dengan body rendah, memberikan kemudahan bagi jemaah saat naik dan turun bus.
Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri (Diryanlu) Kemenag, Subhan Cholid, menegaskan bahwa pemilihan jenis city bus ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah dalam menciptakan layanan haji inklusif.
"Bus Shalawat yang kami sediakan adalah city bus yang ramah bagi lansia, karena memiliki desain body rendah. Ini sejalan dengan kebijakan haji ramah lansia yang kami terapkan," ujar Subhan di Jakarta, Selasa (17/9/2024).
Tidak hanya itu, inovasi lainnya berupa penyediaan 25 unit city bus VVIP dengan fasilitas khusus, seperti lintasan lipat untuk memudahkan akses kursi roda. Dari total unit tersebut, 20 telah disewa oleh pemerintah Indonesia untuk melayani jemaah yang membutuhkan.
Melayani dengan Akar Sejarah
Layanan Bus Shalawat memiliki sejarah panjang sejak diperkenalkan pada tahun 2008. Kala itu, pembongkaran hotel di sekitar Masjidil Haram membuat penginapan jemaah Indonesia terpaksa dipindahkan hingga jarak yang cukup jauh. Mulai dari kawasan Hijrah hingga Ka'kiyah, jarak pemondokan jemaah mencapai lebih dari 10 kilometer dari Masjidil Haram.
"Sejak 2008, kebutuhan akan transportasi bagi jemaah semakin meningkat seiring dengan terbatasnya akses ke Haram. Layanan Bus Shalawat ini adalah jawaban pemerintah untuk memudahkan jemaah, terutama lansia dan jemaah yang tinggal di penginapan jauh," terang Subhan.
Dengan terus bertambahnya populasi city bus berbody rendah di Arab Saudi, pemerintah Indonesia mulai mengembangkan layanan Bus Shalawat yang lebih optimal sejak 2013. Pada tahun ini, pemerintah telah menyiapkan 450 unit Bus Shalawat yang akan melayani jemaah haji Indonesia, mencakup 22 rute dengan 76 halte di berbagai wilayah pemondokan di Makkah.
Lebih dari Transportasi, Jaminan Kenyamanan Ibadah
Keberadaan Bus Shalawat bukan hanya sekadar layanan transportasi, melainkan juga menjadi simbol perhatian pemerintah terhadap kenyamanan dan keselamatan jemaah haji. Terutama bagi lansia dan penyandang disabilitas, Bus Shalawat memberikan solusi praktis untuk mempermudah mobilitas mereka selama menjalankan ibadah.
"Layanan Bus Shalawat tidak hanya tentang transportasi, tetapi juga upaya kita memastikan semua jemaah, tanpa terkecuali, bisa menjalankan ibadah dengan nyaman," tambah Subhan.
Dengan dukungan inovasi ini, pemerintah berharap layanan Bus Shalawat mampu memberikan pengalaman haji yang lebih baik dan inklusif bagi seluruh jemaah Indonesia. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Bus Shalawat di Haji 2024, Ramah Lansia dan Disabilitas Bagi Jemaah Haji Indonesia
Pewarta | : |
Editor | : Imadudin Muhammad |