TIMES MADIUN, JAKARTA – Anggota Dewan Keamanan PBB bertengkar saat membahas serangan Israel ke Iran.
Seperti biasa, AS dan Inggris yang menjadi pembela berat Israel itu membenarkan serangan itu, sementara negara-negara lain mengutuknya.
Dalam pertemuan darurat pada hari Senin itu anggota Dewan Keamanan PBB berselisih pendapat mengenai serangan Israel pada tanggal 26 Oktober terhadap instalasi militer Iran.
Amerika Serikat dan sekutunya bertengkar dengan anggota Dewan Kesmanan PBB lainnya yang bertanggung jawab atas perdamaian dan keamanan internasional.
China sebagai anggota tetap Dewan Keamanan PBB mengatakan, serangan Israel melanggar kedaulatan dan integritas teritorial Iran.
China juga mengatakan situasi di Timur Tengah cukup tidak stabil dan Beijing khawatir dengan perilaku Israel.
Rusia, anggota tetap dewan lainnya juga mengecam keras serangan Israel terhadap Iran.
Utusan Rusia untuk PBB mengatakan, Dewan Keamanan harus menghentikan kawasan tersebut agar tidak berubah menjadi perang berskala besar.
Perwakilan Aljazair mengatakan serangan Israel membahayakan perdamaian dan keamanan internasional.
Namun, duta besar AS menyatakan dukungan AS terhadap serangan Israel itu dan menyebut pelanggaran Israel terhadap kedaulatan Iran sebagai "pembelaan" terhadap dirinya sendiri dan mengatakan serangan udara Israel dilakukan di luar wilayah permukiman.
Ia juga meminta Iran untuk menghentikan serangan balasannya terhadap Israel.
Seperti mitranya dari AS, diplomat Inggris juga ikut-ikutan menyatakan dukungannya terhadap Israel dan mengatakan Iran seharusnya tidak menanggapi serangan Israel.
Sedangkan diplomat Prancis mengatakan, gencatan senjata harus dilakukan di Gaza sesegera mungkin dan meminta Israel untuk menarik pasukannya dari Lebanon.
Duta Besar Iran untuk PBB mengatakan bahwa dukungan tanpa syarat Amerika Serikat terhadap Israel itulah yang telah menghentikan Dewan Keamanan PBB melaksanakan tugasnya, dan "memberikan keberanian kepada Israel untuk terus melakukan kejahatan ini" di Gaza, Lebanon dan sekarang Iran.
Amir Saeed Iravani mengatakan, AS terlibat dalam kejahatan Israel. Ia juga mengatakan tanggapan Iran terhadap serangan Israel pada 26 Oktober akan sesuai dengan hukum internasional.
Ia juga menyebut situasi di Lebanon dan Gaza sebagai pembersihan etnis dan kejahatan perang, dan ia mendesak Dewan Keamanan untuk mengambil langkah-langkah tegas guna memulihkan perdamaian dan otoritas di wilayah tersebut.
"Tanggung jawab membutuhkan lebih dari sekadar kata-kata dan rekomendasi," katanya, seraya menekankan bahwa masyarakat internasional tidak boleh tinggal diam dalam menghadapi pelanggaran ini.
Duta Besar Suriah mengatakan, agresi Israel terhadap Iran itu adalah pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional, Piagam PBB, dan kedaulatan serta integritas teritorial Iran.
Dengan keras mengutuk tindakan tersebut, Suriah mendukung hak sah Teheran untuk membela diri dan melindungi warganya.
Negara-negara yang menjadi anggota Dewan Keamanan PBB itu berselisih pendapat tentang serangan "anak emas" Amerika Serikat, Israel ke Iran. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Anggota DK PBB Bertengkar Saat Bahas Serangan Israel ke Iran
Pewarta | : Widodo Irianto |
Editor | : Ferry Agusta Satrio |