https://madiun.times.co.id/
Berita

Viral Dapur MBG di Blora dalam Kondisi Kotor, Pengelola Dapat Teguran Tegas

Kamis, 09 Oktober 2025 - 13:35
Viral Dapur MBG di Blora dalam Kondisi Kotor, Pengelola Dapat Teguran Tegas Tumpukan peralatan dapur di SPPG Sidomulyo, Kecamatan Banjarejo, Blora, Jawa Tengah. (FOTO: Rengga/TIMES Indonesia)

TIMES MADIUN, BLORA – Dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) milik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Sidomulyo, Desa Sidomulyo, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, tengah menjadi sorotan warganet.

Sebuah video yang menampilkan kondisi dapur yang kotor dengan tumpukan sampah di sekitar area memasak viral di media sosial dan menuai banyak komentar.

Kepala Koordinator SPPG Kabupaten Blora sekaligus penanggung jawab program Makanan Bergizi Gratis (MBG), Artika Diannita, membenarkan bahwa situasi dalam video tersebut benar adanya.

“Yang terlihat di video itu memang benar. Dapur tersebut belum memenuhi standar sanitasi, kebersihan, maupun tata kelola pangan yang layak,” kata Artika, kamis (9/10/2025).

Menurutnya, limbah cair dari dapur dibuang begitu saja ke area belakang tanpa sistem pengolahan yang benar. Meski telah dibuat sumur resapan, ukurannya terlalu kecil hingga air limbah meluber ke tanah kosong di sekitarnya.

SPPG Sidomulyo sendiri dikelola oleh Yayasan Semua Anak Bangsa, yang juga membawahi SPPG Ngawen 1.

Artika menegaskan, kondisi dapur seperti itu sangat berisiko mencemari lingkungan serta menimbulkan bau tak sedap.

“Tempat sampah berada di belakang, dekat dengan saluran limbah. Pengambilannya pun tidak rutin setiap hari, jadi menumpuk. Ini jelas bertentangan dengan prinsip dapur sehat,” ujarnya.

Dapur MBG Penuh Kekurangan

Selain soal kebersihan, hasil pengawasan tim juga menemukan banyak kekurangan dari sisi penataan peralatan. Dapur belum memiliki rak penyimpanan yang memadai, sehingga alat masak diletakkan sembarangan dan bisa menyebabkan kontaminasi silang antar bahan pangan.

Ia juga menyebut masih ditemukan pelanggaran dalam penyimpanan bahan makanan. Bahan kering ditaruh langsung di lantai tanpa alas atau meja palet, sementara bahan basah dan beku di dalam freezer tidak tertata baik.

“Bahkan ada bahan yang sudah tidak layak pakai tapi masih disimpan. Suhu freezer pun belum sesuai standar,” terangnya.

Dari sisi tata ruang, jalur keluar masuk bahan mentah dan makanan matang juga belum dipisahkan. “Idealnya dua jalur berbeda agar tidak terjadi kontaminasi. Namun di dapur ini masih memakai satu pintu untuk semua,” jelasnya.

Artika menambahkan, sejumlah penerima manfaat juga menyampaikan keluhan soal menu makanan yang monoton dan kurang bergizi. “Menunya itu-itu saja, dan kadang rasanya kurang enak,” tuturnya.

Meski para pekerja sudah memakai alat pelindung diri seperti masker dan sarung tangan, sebagian besar belum memiliki sertifikat penjamah makanan, yang seharusnya menjadi syarat utama bagi petugas pengelola dapur.

Pengelola Dapat Teguran Keras

Menindaklanjuti temuan tersebut, pihak Korwil SPPG telah mengeluarkan teguran dan perintah perbaikan kepada pengelola SPPG Sidomulyo dengan tenggat waktu tujuh hari.

“Kami minta pembenahan total mulai dari penerimaan bahan baku hingga distribusi makanan. Ini menyangkut kesehatan penerima manfaat, jadi tidak bisa ditoleransi,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan agar kasus ini menjadi pelajaran bagi seluruh pengelola dapur SPPG di Kabupaten Blora agar lebih disiplin terhadap standar kebersihan dan keamanan pangan.

Artika pun meminta Satuan Pelaksana Pengawasan Internal (SPPI) agar lebih aktif turun ke lapangan untuk memastikan kualitas dapur tetap terjaga.

“Tugas SPPI adalah memastikan semua kegiatan dapur sesuai dengan prinsip kebersihan, keamanan, dan mutu gizi. Bila ada area yang kotor atau alat tidak higienis, segera laporkan,” tandasnya.

Menutup keterangannya, Artika menyampaikan pesan reflektif bahwa pentingnya untuk intropeksi dan berbenah diri supaya memiliki hasil yang lebih berkelanjutan.

"Euforia berlebihan tidaklah baik karena bisa menutup mata terhadap kekurangan. Setelah meraih keberhasilan, penting untuk berkaca, introspeksi, dan memperbaiki diri agar hasilnya berkelanjutan. Kegembiraan sebaiknya menjadi dorongan untuk berbuat nyata dan bermanfaat bagi masyarakat, bukan sekadar kebanggaan sesaat." (*)

Pewarta : Ahmad Rengga Wahana Putra [MG-301]
Editor : Ronny Wicaksono
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Madiun just now

Welcome to TIMES Madiun

TIMES Madiun is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.