TIMES MADIUN, PONOROGO – Kader Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) se-Kabupaten Ponorogo semakin diperkuat perannya dalam upaya mewujudkan generasi emas yang sehat dan cerdas.
Hal ini terwujud melalui Workshop Posyandu dengan tema 'Optimalisasi Tumbuh Kembang Anak melalui Sinergitas Nutrisi dan Stimulasi' yang digelar di Gedung Sasana Praja Ponorogo pada Kamis (5/11/2025).
Acara ini menegaskan kembali fokus Pemerintah Kabupaten Ponorogo pada pencegahan stunting dan peningkatan kualitas sumber daya manusia sejak usia dini.
Ratusan kader Posyandu hadir, mendalami materi mengenai pentingnya asupan gizi seimbang yang dipadukan dengan stimulasi psikososial yang tepat sejak masa 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko pun hadir dan memberikan sambutan yang membakar semangat para kader. Ia menekankan bahwa investasi paling berharga bagi Ponorogo dan bangsa ini adalah anak-anak.
“Membangun Ponorogo tidak hanya soal infrastruktur, tetapi yang paling prinsip adalah memperbaiki kualitas generasi penerus. Anak-anak kita harus menjadi orang hebat di masa depan,” ujar Bupati Sugiri Sancoko.
Bupati Ponorogo yang terpilih dua kali ini juga menggarisbawahi peran krusial Posyandu sebagai ujung tombak kesehatan masyarakat. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat, terutama para kader, untuk tidak gentar menggapai cita-cita besar menekan angka stunting.
“Kita tempatkan kader Posyandu sebagai garda terdepan. Kolaborasi dan sinergi adalah kunci. Bukan hanya perkembangan fisik yang kita pantau, tetapi juga bagaimana anak-anak kita mendapatkan kasih sayang dan stimulasi sejak dalam kandungan hingga masa emas pertumbuhannya," ujar Bupati.
"Stimulasi seperti memeluk, mengelus, dan berkomunikasi dengan bayi itu sangat fundamental,” tegasnya, menyiratkan pentingnya peran orang tua dan lingkungan.
Integrasi Nutrisi dan Stimulasi dalam Layanan Posyandu
Materi inti workshop kali ini berfokus pada pendekatan terpadu dalam pelayanan Posyandu. Narasumber dari Dinas Kesehatan dan praktisi tumbuh kembang anak menyampaikan bahwa nutrisi tanpa stimulasi akan sia-sia, begitu pula sebaliknya.
Penekanan diberikan pada pemenuhan gizi makro dan mikro, termasuk upaya mendorong pemberian Air Susu Ibu (ASI) eksklusif dan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) yang tepat.
Peserta dilatih untuk mendeteksi dini penyimpangan tumbuh kembang anak, serta memberikan contoh-contoh praktis kegiatan stimulasi yang bisa dilakukan ibu di rumah maupun saat kegiatan Posyandu, meliputi aspek motorik kasar, motorik halus, bahasa, dan sosial-emosional.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Ponorogo Dyah Ayu Puspitaningarti menambahkan, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya transformasi Posyandu menjadi Posyandu Terintegrasi Layanan Primer (ILP) atau Posyandu Center of Excellence (COE), yang menjangkau seluruh siklus kehidupan, mulai dari bayi hingga lansia.
Diharapkan, melalui pelatihan ini, kader Posyandu tidak hanya menjadi penimbang berat badan, tetapi juga edukator dan fasilitator utama yang mampu memastikan setiap anak di Ponorogo mendapatkan hak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal, berbekal sinergi antara asupan gizi yang cukup dan rangsangan perkembangan otak yang intensif. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Inovasi Cegah Stunting, Posyandu Ponorogo Sinergikan Nutrisi dan Stimulasi
| Pewarta | : M. Marhaban |
| Editor | : Ronny Wicaksono |