TIMES MADIUN, MADIUN – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sebanyak 78 unit rumah warga di Kabupaten Madiun, Jawa Timur, mengalami kerusakan akibat cuaca ekstrem berupa hujan deras disertai angin kencang.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyatakan di Jakarta pada Selasa (23/9/2025), bahwa sebanyak 78 kepala keluarga terdampak bencana yang tersebar di enam desa within Kecamatan Dagangan, Madiun.
Data rinci kerusakan yang dikonfirmasi BNPB menunjukkan Desa Ngranget mencatat 23 rumah rusak, diikuti Desa Padas (24 rumah), Desa Segulung (12 rumah), Desa Banjarsari Kulon (9 rumah), dan Desa Banjarsari Wetan (10 rumah). Satu fasilitas umum di Desa Prambon juga turut rusak akibat angin kencang yang terjadi antara pukul 16.00-18.00 WIB pada Minggu (21/9/2025) lalu.
"Mayoritas kerusakan terjadi pada bagian atap dan dinding bangunan," jelas Abdul Muhari.
Tim gabungan yang terdiri dari personel reaksi cepat BPBD Kabupaten Madiun dan Pusdalops BNPB telah diterjunkan untuk melakukan pendampingan di lokasi. Tujuannya untuk memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi dan proses perbaikan kerusakan dapat segera dilaksanakan.
Selain pendataan kerusakan, tim juga berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat guna memfasilitasi kebutuhan tempat tinggal sementara serta bantuan logistik dasar bagi warga terdampak.
Menyikapi kejadian ini, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan terhadap potensi cuaca ekstrem serupa, mengingat saat ini telah memasuki masa peralihan menuju musim hujan dengan puncak diperkirakan terjadi pada November 2025 hingga Februari 2026. (*)
Pewarta | : Antara |
Editor | : Faizal R Arief |