TIMES MADIUN, MADIUN – Dalilah Luthfiyyah Jannah Na’imah (22), atau akrab disapa Fiyyah, adalah sosok muda inspiratif yang berhasil mencapai banyak pencapaian. Finalis Putri Hijab Academy 2024 asal Madiun, Jawa Timur, adalah mahasiswa semester 5 Program Studi S1 Akuntansi Syariah di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 

Dengan segudang prestasi akademik, seni, dan advokasi, Fiyyah memiliki visi besar untuk memperkuat peran perempuan dalam masyarakat melalui pendidikan dan pemberdayaan. Dalam menjalani perjalanan hidup, dirinya menunjukkan bahwa perempuan dapat berprestasi, memiliki daya saing sekaligus menjadi agen perubahan positif dalam komunitasnya.

Sebagai seorang mahasiswi sekaligus aktivis, Fiyyah telah banyak terlibat dalam berbagai kompetisi dan kegiatan yang mendukung pengembangan dirinya. Di bidang seni, ia pernah menjadi juara pertama lomba puisi tingkat SMA dan lomba nasyid nasional di Lembang, serta meraih berbagai penghargaan dalam lomba bernyanyi tingkat universitas. 

Tidak hanya itu, ia juga menunjukkan dedikasinya dalam bidang agama yang tercermin melalui hafalan Al-Qur’an dan pengalaman yang diperoleh di Pondok Pesantren Darut Taqwa Ponorogo saat SMA, di mana ia mendapatkan sertifikasi pengajaran dari Yayasan UMMI Foundation dan KMD. 

Kemampuan berbicaranya di depan publik telah terbukti dengan meraih juara dalam kompetisi pidato Bahasa Inggris di PBAK UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada tahun 2022. Selain itu, ia juga meraih selempang Putri Hijabfluencer DIY, asisten pelatih di PHA batch 5 dan 6, serta menjadi narasumber di berbagai tempat.

"Alhamdulillah saya juga aktif di bidang modeling dan fashion dengan menjadi muse sejumlah makeup artist terkenal dan berpartisipasi dalam berbagai fashion show busana Muslimah," kata pemilik akun media sosial Instagram @dalilahlthfyyh dan Facebook Dalilah Luthfiyyah kepada TIMES Indonesia melalui keterangan tertulis, Sabtu (21/12/2024).

Fokus utama advokasinya adalah pemberdayaan dan pendidikan perempuan. Menurutnya, perempuan harus memiliki kesempatan untuk menggali potensi diri dan berkontribusi bagi masyarakat tanpa harus dibatasi oleh stigma sosial. Dalam pandangannya, pendidikan adalah kunci utama untuk membuka peluang bagi perempuan agar mereka dapat berdiri sejajar dengan laki-laki di berbagai bidang kehidupan. 

"Saya percaya bahwa setiap perempuan memiliki potensi besar yang jika dikembangkan dengan benar, dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi lingkungan sekitarnya. Kita juga ingin mengajak kaum muda, khususnya para perempuan untuk terus mengembangkan diri melalui pembelajaran, kegiatan kreatif, dan komunitas yang mendukung," ujarnya.

Meski demikian, perjuangannya tidak terlepas dari tantangan. Salah satu hal terbesar yang dihadapi adalah stereotip gender dan diskriminasi yang masih sering terjadi di masyarakat. Namun, dengan semangat pantang menyerah dan visi yang jelas, Fiyyah yakin bahwa tantangan tersebut dapat diatasi. Ia juga menyoroti pentingnya membangun komunitas yang saling mendukung dan berbagi pengetahuan untuk menciptakan lingkungan yang inklusif bagi perempuan.

"Saya mengajak masyarakat untuk berkontribusi dalam mendukung pemberdayaan perempuan melalui berbagai cara, seperti memberikan dukungan moral, berbagi pengalaman, dan membantu perempuan lainnya mengembangkan potensi mereka. Dengan begitu, kita semua dapat bersama-sama menciptakan dunia yang lebih setara dan berkeadilan bagi perempuan," tandasnya. (*)