https://madiun.times.co.id/
Berita

Konflik Alih Fungsi Fasum Jadi Koperasi Merah Putih, Lurah di Kota Madiun Dimosi Tidak Percaya Warga

Rabu, 17 Desember 2025 - 19:11
Konflik Alih Fungsi Fasum Jadi Koperasi Merah Putih, Lurah di Kota Madiun Dimosi Tidak Percaya Warga Pertemuan ketua RT/RW lingkungan Perumahan Bumi Antariksa Madiun dengan Lurah Klegen. (FOTO: Dokumen PBA/TIMES Indonesia)

TIMES MADIUN, MADIUN – Warga lingkungan Perumahan Bumi Antariksa, Kota Madiun membuat pernyataan mosi tidak percaya kepemimpinan Lurah Klegen, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun. Mosi tidak percaya itu dikirimkan kepada Wali Kota Madiun pada Rabu 16 Desember 2025.

Sebanyak 2 ketua RW dan 9 ketua RT menandatangani mosi tidak percaya terhadap Lurah Klegen Yuni Wijayanto. Yuni dinilai tidak dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan bijak dan adil sehingga menyebabkan kegaduhan di lingkungan perumahan Bumi Antariksa.

"Sebagai pemimpin harusnya adil dan mengayomi. Jangan arogan. Surat mosi tidak percaya sudah kami serahkan. Tinggal menunggu respons wali kota," ujar Agung Budiarto Ketua Paguyuban Bumi Antariksa (PBA), Rabu (17/12/2025).

Perumahan-Bumi-Antariksa-Madiun-a.jpg

Agung mengungkapkan, masalah bermula dari rencana pemanfaatan gedung fasum di lingkungan tersebut untuk outlet Koperasi Merah Putih. Gedung fasum itu saat ini digunakan sebagai mini market Antariksa Mart yang merupakan usaha bersama warga. Pengelolaannya diserahkan kepada salah seorang warga setempat.

“Gedung itu fasilitas umum, milik warga. Tapi kuncinya justru diserahkan ke pihak lain tanpa komunikasi dengan RT, RW, maupun paguyuban,” tegas Agung.

Ketua RT/RW Bumi Antariksa sudah mengklarifikasi soal gedung fasum itu pada Selasa (16/12/2025) malam. Lurah Klegen juga hadir pada pertemuan tersebut. Warga mempertanyakan kenapa kunci Antariksa Mart tidak diserahkan ke warga. Saat ini kunci justru berada di tangan lurah.

Perumahan-Bumi-Antariksa-Madiun-b.jpg

"Menurut lurah itu perintah wali kota. Masak wali kota ngurusin persoalan kecil begini. Apalagi itu punya warga," ujar Agung.

Soal rencana penggunaan gedung fasum untuk outlet Koperasi Merah Putih, lanjut Agung, pada prinsipnya warga tidak menolak. Tetapi seharusnya ada komunikasi lebih dulu, tidak langsung mengambil alih.

“Kalau mau dijadikan Koperasi Merah Putih harusnya dibicarakan dengan warga. Warga itu welcome, asal diajak komunikasi,” katanya.
Menurut Agung, warga lingkungan Perumahan Bumi Antariksa karena merasa tidak lagi dipercaya. Indikasinya mulai dari penyerahan kunci dan pengecekan gedung fasum, hingga rencana pembukaan Koperasi Merah Putih dilakukan tanpa sosialisasi dan melibatkan RT dan RW.

"Kalau kami tidak dipercaya, lalu untuk apa kami tetap menjabat sebagai ketua RT dan RW?" kata Agung.

Saat pertemuan Selasa malam, PBA sempat menyatakan pengunduran diri kepada Lurah Klegen dan menyerahkan stempel RT/RW. Merespons hal itu, Lurah Klegen menyatakan akan berkonsultasi ke wali kota terkait permasalahan tersebut.

"Sementara ini saya belum bisa menerima pernyataan (pengunduran diri). Karena panjenengan dipilih oleh warga monggo dibicarakan dengan warga. Saya akan berkonsultasi dengan bapak wali kota," kata Yuni Wijayanto.

Bersamaan dengan surat mosi tidak percaya terhadap Lurah Klegen, Paguyuban Bumi Antariksa juga membuat berita acara penyerahan stempel RT/RW sebagai simbolisasi pengunduran diri. "Kami mengundurkan diri sebagai ketua RT/RW. Monggo silakan lurah bagaimana," kata Agung Budiarto. (*)


 

Pewarta : Yupi Apridayani
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Madiun just now

Welcome to TIMES Madiun

TIMES Madiun is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.