TIMES MADIUN, MALANG – Suasana berbeda nampak di halaman SDIT Ahmad Yani Malang pada Jumat (20/10/2023) pagi hari tepat pukul 07.30 WIB. 

Pagi itu, sekolah yang berlokasi di Jl Kahuripan 12 Malang ini dihiasi tangan-tangan yang menengadah seraya bermunajat penuh harap dari para jemaah yang mengikuti shalat Istisqa' atau shalat memohon turunnya hujan. 

Tidak hanya bercirikan baju dominan putih dengan bersurban, nampak bendera-bendera Indonesia dan Palestina dikenakan dan dikibarkan oleh para jemaah. 

Shalat istisqa' dan serta penggalangan donasi Peduli Palestina ini diikuti seluruh peserta didik kelas 1-6 dengan total sebanyak 320 anak, beserta para bapak ibu guru, pengurus yayasan dan jemaah Masjid Jendral Ahmad Yani.Total peserta pun mencapai 400 orang.

Kegiatan Shalat Istisqa' sendiri dimaksudkan untuk meminta hujan, dimana sudah dirasakan bersama bahwa kondisi kemarau berkepanjangan di Indonesia, termasuk Kota Malang dengan suhu hingga 34-39 derajat celcius, membuat beberapa daerah mengalami kekeringan. 

Shalat Istisqa' dilaksanakan dengan imam Hasan Albana, MPd serta Khatib Muflihun, SAg, MPd yang merupakan guru SDIT Ahmad Yani. 

Seluruh peserta didik nampak antusias mengikuti rangkaian kegiatan yang dimulai dengan memperbanyak membaca sayyidul istighfar, memohon ampun kepada Allah dan dilanjutkan shalat Istisqa' serta khutbah dan diakhiri doa bersama yang dipimpin oleh khatib. 

Dalam sambutannya , Ketua Yayasan Masjid Jendral Ahmad Yani Drs H Hablul Matin, MM menyampaikan bahwa Untuk pertama kalinya SDIT Ahmad Yani menggelar shalat di halaman masjid Jendral Ahmad Yani semenjak berdirinya sekolah ini di tahun 2008. 

Dan menurutnya, ini adalah momen yang tepat untuk berdoa juga sekaligus mengedukasi anak-anak agar memiliki keyakinan dalam sebuah peristiwa atau musibah berupa kekeringan ini seharusnya hanya meminta kepada Allah SWT.

"Karena kita ketahui beberapa masyarakat Indonesia melakukan hal-hal yang di luar syar’i dalam meminta turunnya hujan," tambahnya. 

Kepala SDIT Ahmad Yani, Nurdiah Rachmawati, SPd, MPd menegaskan bahwa rangkaian kegiatan ini selain memberikan pembelajaran kontekstual berupa meminta hujan, juga dilanjutkan dengan donasi khusus untuk rakyat Palestina yang sedang dilanda musibah berupa serangan dari zionis Israel. 
 
"Kita memberikan edukasi supaya bisa berempati terhadap saudara-saudara yang ada di negeri lain sesama muslim. Terbukti dengan terkumpulnya donasi sejumlah Rp7. 526.500 bahwa anak anak semuanya sangat peduli terhadap saudara-saudaranya di Palestina," ujarnya.

Donasi yang terkumpul diserahkan langsung kepada YDSF Malang untuk menyalurkannya kepada korban Palestina. Apalagi, lembaga sosial terpercaya ini juga bersebelahan dengan kantor SDIT Ahmad Yani. 

"Alhamdulillah kami sampaikan terima kasih kepada Yayasan Masjid Jendral Ahmad Yani, YDSF Malang serta Bapak Ibu Guru dan jemaah Masjid yang berpartisipasi dalam kegiatan ini. Tentu ciri khas dari tertibnya para peserta didik dalam mengikuti kegiatan adalah salah satu indikator keberhasilan kegiatan ini," imbuh Rahma.

Sabil, salah satu petugas kegiatan yang tergabung dalam SIDAMAS atau tim teladan SDIT Ahmad Yani menyampaikan harapannya semoga kota Malang segera turun hujan.

"Dan donasi teman-teman kami untuk rakyat Palestina bisa sampai dan membantu mereka semuanya. Kami sangat senang dengan kegiatan ini, dan kami yakin doa kami pasti terkabul. Amin," ujar siswa kelas 6 SDIT Ahmad Yani Malang ini. (*)