TIMES MADIUN, MALANG – Kawruh Jawa adalah sistem pengetahuan tradisional yang telah tumbuh dan berkembang di pulau Jawa, selama berabad-abad. Salah satu aspek penting dari Kawruh Jawa adalah Ilmu Jiwa Kramadangsa, juga dikenal sebagai "Wiwit Jiwa Kramadangsa." 

Ilmu ini merupakan sebuah jendela yang mengungkap pemahaman budaya Jawa tentang jiwa manusia, karakter, serta tingkah laku. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi Ilmu Jiwa Kramadangsa dan konsep-konsep utamanya yang telah membentuk pandangan dunia orang Jawa.

Candra Kirana: Bawaan Lahir

Salah satu konsep kunci dalam Ilmu Jiwa Kramadangsa adalah Candra Kirana. Yang mengacu pada bawaan lahir atau sifat dasar yang dimiliki oleh individu. Candra Kirana diyakini sebagai hasil dari karma dalam kehidupan sebelumnya dan dapat memengaruhi kepribadian serta karakter seseorang. 

Konsep ini mencerminkan keyakinan bahwa setiap individu membawa bagian dari pengalaman mereka dalam kehidupan sebelumnya ke dalam kehidupan saat ini. Bawaan lahir ini akan memengaruhi perilaku, kecenderungan, dan pemahaman seseorang terhadap dunia.

Guna: Sifat-Sifat Dasar

Dalam Jiwa Kramadangsa, terdapat tiga guna utama yang merentang dalam berbagai proporsi pada individu, diantaranya:

Pertama, Sattwa (Kebaikan): Sattwa melibatkan sifat-sifat seperti kebijaksanaan, pemahaman, dan kebaikan hati. Orang yang memiliki dominasi Sattwa cenderung lebih bijaksana, damai, dan peduli terhadap kesejahteraan orang lain.

Kedua, Rajas (Semangat): Rajas mencakup semangat, hasrat, dan energi. Individu dengan dominasi Rajas cenderung aktif, ambisius, dan bersemangat untuk mencapai tujuan mereka.

Ketiga, Tamas (Kegelapan): Tamas mencirikan sifat-sifat seperti ketidakpedulian, kebingungan, dan malas. Orang dengan dominasi Tamas mungkin cenderung lamban, malas, atau kurang peduli terhadap lingkungan sekitarnya.

Nalar: Kemampuan Berpikir

Ilmu Jiwa Kramadangsa juga mengakui pentingnya nalar, yaitu kemampuan intelektual manusia untuk berpikir, memahami, dan merenungkan. Nalar adalah alat utama dalam pengambilan keputusan dan tindakan manusia. Dalam konteks budaya Jawa, pengembangan nalar menjadi sangat penting untuk mencapai keseimbangan dalam kehidupan.

Rasa dan Emosi

Jiwa Kramadangsa juga memahami berbagai jenis emosi dan perasaan manusia serta bagaimana mereka dapat memengaruhi perilaku dan kehidupan sehari-hari. Pemahaman ini membantu individu mengelola emosi mereka dengan bijak dan memahami peran emosi dalam keputusan dan tindakan mereka.

Kendali Diri dan Pengembangan Diri

Konsep kendali diri dan pengembangan diri adalah bagian penting dari Ilmu Jiwa Kramadangsa. Ini mencakup kesadaran akan diri sendiri, kemampuan untuk mengendalikan keinginan dan kecenderungan negatif, serta upaya untuk berkembang sebagai individu yang lebih baik.

Ilmu Jiwa Kramadangsa adalah bagian yang kaya dari budaya Jawa yang mencerminkan pemahaman kompleks tentang jiwa manusia, karakter, dan tingkah laku. Meskipun tidak lagi digunakan secara luas dalam konteks modern, pemahaman tentang Ilmu Jiwa Kramadangsa membantu kita memahami akar budaya yang dalam dan beragam di Indonesia. 

Sebagai warisan budaya yang berharga. Ilmu Jiwa Kramadangsa adalah bagian penting dari kawruh Jawa yang harus dilestarikan dan dipelajari oleh generasi muda.

***

*) Oleh: Afif Ramdlani, Mahasiswa Universitas Islam Malang.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.