Kopi TIMES

Haji Ramah Lansia 2023; Ujian Kesabaran Pemerintah

Rabu, 07 Juni 2023 - 01:09
Haji Ramah Lansia 2023; Ujian Kesabaran Pemerintah Oleh: Hamdan Juhannis, Rektor UIN Alauddin Makassar.

TIMES MADIUN, MAKASSAR – “Haji Ramah Lansia” adalah tema yang diusung oleh Pemerintah (Kementerian Agama RI) dalam pelaksanaan ibadah haji tahun 2023. Tema ini menjadi pilihan karena dari total 203.320 jumlah Jemaah haji reguler 2023, 67.000 diantaranya adalah Jemaah haji lansia (65 tahun ke atas). Jika dipresentasekan, jumlah Jemaah haji lansia tahun 2023 mencapai 30 persen dari total presentase keseluruhan. 

Secara kuantitas, jumlah ini terbilang super banyak dibandingkan dengan penyelenggaraan Jemaah haji sebelumnya. Langkah berani yang diambil oleh pemerintah ini tentu  berbanding terbalik dengan tahun 2022 yang membatasi umur calon Jemaah haji maksimal 65 tahun. Kalau pada tahun 2022, kuota jumlah Jemaah haji hanya seperdua dari kuota 2023, yaitu sebanyak 100.051, plus pembatasan usia maksimal 65 tahun, maka tahun 2023 ini, selain jumlah kuota Jemaah haji bertambah 100 persen, proporsi kepada lansia juga mengalami peningkatan yang signifikan. 

Keputusan pemerintah untuk tidak membatasi umur calon Jemaah haji 2023 adalah sebuah langkah berani yang harus diapresiasi. Mengawal Jemaah haji usia lansia tentu bukan pekerjaan mudah. Diperlukan kesabaran tingkat dewa bagi seluruh stakeholder yang terlibat dalam mengawal penyelenggaraan ibadah haji, terutama kepada petugas-pertugas haji yang tergabung dalam Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH). Konteks inilah yang menjadi alasan penulis menyebut penyelenggaraan haji 2023 sebagai ujian yang sesungguhnya bagi pemerintah, ujian kesabaran, khususnya Kementerian Agama RI di bawah komando Gus Yaqut Cholil Qoumas. 

Negara untuk semua 

Dalam perspektif penulis, kebijakan pemerintah dalam pemberian porsi 30% kepada lansia untuk melaksanakan ibadah haji tahun 2023 adalah bentuk penegasan bahwa negara hadir untuk semua elemen bangsa. Negara tidak membeda-bedakan antara satu anak bangsa dengan yang lainnya. Mereka diperlakukan sama dalam memperoleh pelayanan publik, khususnya dalam menunaikan salah satu kewajiban umat Islam yaitu melaksanakan ibadah haji. Tidak ada kelas-kelas sosial dan umur yang melekat dalam penyelenggaraan ibadah haji pada tahun ini. 

Pemerintah, dalam pandangan penulis, ingin membuktikan bahwa dalam penyelenggaraan negara, tidak boleh ada diskriminasi kepada kelompok lain, termasuk kepada kelompok lansia dan disabilitas. Semua berhak mendapatkan kesempatan yang sama di hadapan negara. Dalam terminologi Gus Yaqut, Kementerian Agama harus berbasis pelayanan untuk semua, tanpa ada garis pembeda antara satu kelompok dengan kelompok yang lainnya. 

Terlepas dari berbagai kekurangan yang melekat pada diri lansia, mulai dari fisik sampai mental, penulis bisa membayangkan bagaimana perasaan gembira pada semua lansia yang mendapat panggilan untuk beribadah haji tahun 2023 ini. Rasa gembira yang mungkin tidak tercakapkan, bercampur haru ketika mendapatkan panggilan dari Allah swt untuk menunaikan ibadah haji. Sebuah panggilan yang barangkali mereka tidak pernah bayangkan tetapi pada akhirnya datang jua. 

Sejauh pengamatan penulis kepada beberapa lansia yang sudah menyetor dana awal, sungguh banyak di antara mereka pesimis untuk bisa melaksanakan ibadah haji, bahkan diantara mereka sudah banyak yang dipanggil keharibaan Allah swt tanpa sempat melaksanakan ibadah haji. Dana yang mereka setor selama bertahun-tahun, bahkan puluhan tahun, ternyata terjawab pada tahun 2023 ini. Bagi penulis, keputusan pemberian porsi 30 % kepada lansia, sekali lagi adalah keputusan tepat sasaran, setidaknya membuat lansia-lansia Indonesia tersenyum bahagia setelah sekian lama menanti panggilan yang tak kunjung datang. 

Ujian Kesabaran 

Menurut penulis, Haji Ramah Lansia 2023 selain membuat para lansia tersenyum bahagia, tetapi juga menjadi ujian yang sesungguhnya bagi pemerintah terutama dalam mengawal penyelenggaraan ibadah haji. Penulis sendiri mengapresiasi langkah-langkah praktis yang telah dilakukan oleh pemerintah dalam mengawal para tamu-tamu Allah, terutama mereka yang masuk lansia. Diawali dengan perekrutan petugas-petugas haji 2023 (PPIH) sebanyak 928 orang, 220 orang diantaranya dikhususkan untuk memberikan pelayanan khusus kepada lansia-lansia. 

Mereka semua dilatih baik fisik dan mental, terutama membangun kesadaran kolektik bahwa mereka diberikan tugas untuk melayani, bukan untuk beribadah. Tugas melayani, mengawal, dan menfasilitasi Jemaah haji menjadi tupoksi dan prioritas mereka. Ibadah bagi para petugas-petugas tersebut sekadar menjadi bonus bagi mereka. Penekanan ini terus ditekankan oleh Gus Menteri dan jajarannya kepada seluruh petugas dalam berbagai kesempatan, terutama pada saat training. 

Pada titik ini,  penulis berkesimpulan bahwa untuk menyukseskan Haji Ramah Lansia 2023 ini, maka sangat tergantung dari tingkat kesabaran dari para petugas haji. Mereka menjadi garda terdepan. Mereka yang paling dekat dengan lansia, merekalah yang merasakan denyut nadi pergerakan di lapangan, terutama ketika bersama dengan lansia dengan segala karakternya. Kalau para petugas mampu mengelola kesabaran dalam menghadapi lansia, penulis meyakini bahwa Haji Ramah Lansia 2023 tidak sekadar slogan saja, tetapi membumi dalam realitas penyelenggaraan ibadah haji. Akhirnya, mari mendoakan kepada seluruh stakeholder penyelenggaraan ibadah haji 2023 diberikan kesehatan dan kesabaran.

***

*) Oleh: Hamdan Juhannis, Rektor UIN Alauddin Makassar.

*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.

Pewarta :
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Madiun just now

Welcome to TIMES Madiun

TIMES Madiun is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.