Hukum dan Kriminal

Ternyata Penjual Es Krim di Madiun Bantu Hacker Bjorka dengan Alat Ini

Minggu, 18 September 2022 - 11:12
Ternyata Penjual Es Krim di Madiun Bantu Hacker Bjorka dengan Alat Ini Tersangka terlibat kasus hacker Bjorka, Muhammad Agung Hidayatullah alias MAH (21) warga Dusun Mawatsari, Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun. (Foto: Tangkapan Layar)

TIMES MADIUN, MADIUNMuhammad Agung Hidayatullah alias MAH (21), penjual es krim asal Madiun, Jawa Timur diketahui ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus hacker Bjorka. MAH dinilai membantu hacker Bjorka. membobol dan menyebarkan data penting Pemerintah Indonesia. Dalam kasus ini ternyata menggunakan dua telepon seluler.

Dengan hp tersebut, MAH mengaku ikut mengunggah dan menyebar ulang beberapa postingan asli hacker Bjorka yang diperoleh sebelumnya dari grup privasi melalui sebuah kanal publik telegram 'Bjorkanism' yang sudah banyak pengikutnya. 

"Saya coba posting yang 'stop being idiot', langsung banyak yang suka. Besoknya lagi bocorin surat presiden itu. Dia pasti ngasih tau di grup private itu sebelum ke publik," katanya, Sabtu (17/9/2022) kemarin. 

Pemuda yang merupakan warga Dusun Mawatsari, Desa Banjarsari Kulon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun itu mengungkapkan bagaimana awal mula terlibat untuk bergabung dalam jaringan hacker Bjorka lalu membuat kanal telegram dan disukai ribuan orang. 

"Pertama saya lihat, wah, Bjorka ini bagus sih. Penasaran terus lama-lama ngefans, soalnya yang dibocorin itu kan data-data pemerintah Indonesia, itu gimana," terang MAH. 

Selang beberapa hari setelahnya, rupanya aksi MAH membantu hacker Bjorka sudah terendus oleh Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri dan kemudian ditangkap di rumahnya pada, Rabu (14/9/2022) sekitar pukul 18.30 WIB. Pasca ditangkap, yang bersangkutan digiring ke Polsek Dagangan untuk diperiksa secara intensif sebelum diangkut ke Jakarta. 

Meski status tersangka telah melekat pada yang bersangkutan atas kasus dugaan keterlibatan dalam pembobolan data oleh hacker Bjorka, namun Polisi sejauh ini juga belum kunjung menjeratnya dengan pasal. 

Minta Maaf

Kini MAH yang juga lulusan Madrasah Aliyah Negeri (MAN) itu mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada Pemerintah Indonesia dan Polisi. "Saya mengaku salah dan mohon maaf kepada pemerintah dan polisi," ujarnya. 

Sebelumnya, juru bicara Divisi Humas Mabes Polri Kombes Pol Ade Yahya Suryana di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada Jumat (16/9/2022) menyebut MAH mengunggah konten hacker Bjorka di grup Telegram bernama 'Bjorkanism' sebanyak tiga kali. Timsus juga menyita sejumlah barang bukti yang menjadi peralatan miliknya dalam membantu aksi Bjorka. Di antaranya dua buah ponsel dan KTP.

"Berdasarkan hasil penyidikan, MAH mengunggah informasi dari situs http://breached.to/ ke akun Telegram @bjorkanism. Di antaranya pada tanggal 8 September 2022 'Stop Being an Idiot', 9 September 2022 'The next leak will come from the president of Indonesia', dan 10 September 2022 'To support people who are struggling by holding demonstrations in Indonesia regarding the price of fuel oil. I will publish MyPertamina database soon'," paparnya. 

Sementara itu, Platform intelijen dark web Dark Tracer mengungkapkan salah satu cara melacak keberadaan dan identitas hacker Bjorka, yakni memakai mata uang kripto yang digunakan untuk bertransaksi pembelian akun telegram. 

"Ini adalah dompet cryptocurrency Bjorka. Ada transaksi di dompet bitcoin-nya. Ini bisa membantu melacaknya," kicau dia, di akun @darktracer_int, Senin (12/9/2022).

Selain itu, Dark Tracker juga mengunggah link tautan yang diklaim merujuk ke transaksi Bjorka serta tangkapan layar jalur transaksinya. Link tersebut memperlihatkan penjelasan mengenai dua transaksi yang diduga dilakukan Bjorka.

Atas penangkapan MAH dan statusnya sebagai tersangka, hacker Bjorka yang kini menjadi buron Pemerintah Indonesia sempat berkomentar sambil memberikan pernyataan bahwa pemuda Madiun tersebut korban salah informasi dari situs intelijen Dark Tracer.

"Anak ini sekarang telah ditangkap dan diinterogasi oleh pemerintah Indonesia. Untuk dark tracer, memberikan informasi yang salah kepada sekumpulan idiot adalah dosa," tulis Bjorka di situs Breached.to, Kamis (15/9/2022).

Dengan kata lain, sosok hacker Bjorka sampai saat ini masih menjadi misteri. Berbagai upaya yang dilakukan pemerintah untuk meringkusnya justru terkesan sia-sia dan membuat semakin berulah. (*)

Pewarta : Yusuf Arifai
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Madiun just now

Welcome to TIMES Madiun

TIMES Madiun is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.