Gaya Hidup

Mengenal Ripley Syndrome, Seorang yang Hidup dengan Identitas Orang Lain

Senin, 05 Desember 2022 - 06:41
Mengenal Ripley Syndrome, Seorang yang Hidup dengan Identitas Orang Lain Ilustrasi seseorang dengan kepribadian ganda (FOTO: yoona.id)

TIMES MADIUN, MALANGRipley Syndrome, mungkin terdengar asing buat kalian.

Ripley Syndrome adalah istilah dalam dunia psikologi. Syndrome ini murujuk pada tanda dan gejala yang sering ditemui pada orang dengan kepribadian anti sosial yang mengalami gangguan identitas disosiatif atau kepribadian ganda.

Istilah Ripley Syndrome diambil dari karakter utama dalam sebuah novel klasik yang diterbitkan oleh Patricia Higsmith pada tahun 1955 berjudul “The Talented Mr. Ripley”.

Tom Ripley, tokoh utama dalam novel ini adalah seorang pria yang ahli dalam mencuri dan meniru identitas orang lain. Dalam novel, ia berambisi untuk menjalani kehidupan sebagai Dickie, seorang pria dari kalangan atas. Demi memenuhi ambisinya itu, ia berusaha untuk meniru segala sesuatu tentang Dickie, hingga ia membunuh Dickie, dan kemudian mencuri identitasnya dengan hidup sebagai Dickie. Ia juga kerap melakukan kebohongan berulang dan bersikap manipulatif.

Begitu pun dengan pengidap Ripley Syndrome ini, umumnya pengidap akan hidup dalam kebohongan dan suka memanipulasi orang lain. Mereka juga tidak akan merasa bersalah atas kebohongan yang telah mereka lakukan. 

Ciri-ciri Ripley Syndrome

Pengidap syndrome ini biasannya memiliki kepribadian anti sosial dengan beberapa karakter khusus, yaitu:

  • Melakukan penipuan dan kebohongan berulang
  • Bersikap manipulatif demi mendapat apa yang diinginkan
  • Tidak mematuhi aturan dan menggertak orang lain
  • Melakukan tindakan kriminal
  • Cenderung bersikap impulsif
  • Bersikap arogan dan menganggap dirinya lebih hebat dari orang lain
  • Tidak memiliki empati dan tidak bisa menghargai orang lain
  • Memiliki hubungan yang buruk dengan orang lain, bahkan cenderung menyakiti pasangan atau orang lain
  • Tidak bertanggung jawab, bersikap kasar, seperti temperamental, mengancam, menghina, memaki

Penyebab Ripley Syndrome

Saat ini, penelitian terhadap ripley syndrome belum banyak dilakukan. Tanda dan gejala yang menunjukkan gangguan anti sosial ini biasannya didorong oleh beberapa faktor dan kondisi, seperti:

  • Ketidakmampuan diri dalam memenuhi ekspektasi yang tinggi
  • Kurangnya kasih sayang dari orang tua
  • Riwayat keluarga dengan gangguan anti sosial atau gangguan mental lainnya
  • Memiliki citra diri yang negatif
  • Trauma masa lalu, seperti mendapat kekerasan fisik atau mental dari orang tua atau lingkungan, pelecehan seksual, dan atau bencana alam.

Selain itu, seiring dengan perkembangan media sosial, Ripley Syndrome juga semakin merebak. Hingga akhirnya muncul istilah Cyber Ripley Syndrome.

Pengaruh internet dan media sosial merupakan penyebab dari Cyber Ripley Syndrome. Di sosial media kerap kali menjadi tempat pelarian dari kenyataan yang tidak sesuai dengan ekspektasi. Kemudian orang-orang mulai menciptakan sosok ideal mereka dalam media sosial. Hingga kebohongan tersebut berulang secara terus menerus. 

Umumnya penderita akan merasakan kebahagiaan serta kepuasan ketika berada di “dunia”-nya. Sehingga sulit bagi mereka untuk merasa bersalah atas kebohongannya.

Pada kasus yang cukup serius, penderita Ripley Syndrome akan mengalami kesulitan dalam membedakan antara realitas dan kebohongan mereka, sehingga mereka akan kehilangan jati dirinya, dan kemudian terus hidup dengan kebohongan yang mereka ciptakan sendiri.

Apabila penyakit ini tidak segera mendapat perawatan, maka penyakit ini akan berkembang dan menimbulkan berbagai penyakit mental lainnya, seperti hilangnya ingatan akan masa lalu, delusi, gangguan kecemasan, dan depresi.

Penderita Ripley Syndrome dapat diberikan perawatan berupa psikoterapi serta pemberian obat-obatan antipsikotik untuk meredakan gejala kecemasan serta depresi dan insomnia jika diperlukan.

Selain itu, keluarga dan orang terdekat perlu melakukan konseling bersama dengan pengidap, untuk membantu dalam mengontrol kondisi ini dan mendukung mereka dalm proses pemulihannya.

Sekadar informasi terkait film tentang Ripley Syndrome yang bisa anda tonton, “The Talented Mr. Ripley” telah diadaptasi menjadi sebuah film yang telah dirilis pada tahun 1999 dengan judul yang sama. Sebelumnya pada tahun 1960, “The Talented Mr. Ripley” juga pernah diadaptasi menjadi film dengan judul “Plein Soleil”. (*)

Pewarta : Zahratul Aini (MG-424)
Editor : Faizal R Arief
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Madiun just now

Welcome to TIMES Madiun

TIMES Madiun is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.