TIMES MADIUN, MADIUN – Sebagai wujud kepedulian terhadap pekembangan usaha para nasabah, PT Permodalan Nasional Madani Cabang Madiun (PNM Cabang Madiun) kembali menyelenggarakan program peningkatan kapasitas usaha. Ratusan orang peserta, yang berasal dari Kecamatan Mangunharjo, Taman, dan Jiwan mengikuti acara pelatihan yang diselenggarakan di balai pertemuan Kecamatan Taman, Kota Madiun.

Para peserta, diberikan wawasan mengenai cara pengemasan produk agar lebih menarik. Selain itu, juga diberikan pemahaman mengenai standarisasi kelayakan kemasan agar lebih mudah dikenali konsumen. PNM Cabang Madiun, dalam pelatihan tersebut menggandeng praktisi marketing online. Peserta, yang merupakan pelaku usaha mikro kecil dan menengah tersebut juga diberikan wawasan mengenai teknik pemasaran secara digital.

Manager Regional Mekaar PNM Cabang Madiun Prasetyo Utomo mengatakan, peserta yang mengikuti kegiatan tersebut sebanyak 200 orang. Para peserta adalah nasabah PNM Mekaar yang berasal dari 3 kecamatan di Kota Madiun. Dia berharap, dengan mengikuti pelatihan tersebut, produk usaha para nasabah bisa lebih terkenal di pasaran.

Manager Regional Mekaar PNM Cabang Madiun, Prasetyo Utomo. (FOTO: Miftakul/TIMES Indonesia)

"Dengan adanya pelatihan seperti ini, produk dari para nasabah PNM Mekaar ini akan bisa lebih dikenal di masyarakat," kata Prasetyo Utomo, Manager Regional Mekaar, PNM Cabang Madiun, saat dikonfirmasi TIMES Indonesia, pada Sabtu (26/11/2022).

Prasetyo Utomo menyampaikan, melalui kegitan peningkatan kapasitas usaha tersebut, diharapkan usaha para nasabah bisa berkembang makin pesat. Apalagi di era digital seperti sekarang, pemasaran produk bisa digenjot dengan memanfatkan teknologi internet. Seperti memanfaatkan media sosial, website dan lain sebagainya.

"Khususnya sekarang era digitalisasi ya, pemasaran yang dahulu dilakukan secara offline, sekarang bisa dilakukan secara online," ucapnya.

Sebagai informasi, PNM Cabang Madiun merupakan BUMN yang bergerak dibidang pembiayaan. Setidaknya ada dua model pembiayaan, yaitu ULaMM dan Mekaar. Prasetyo Utomo mengatakan, untuk program UlaMM difokuskan pada pembiayaan mikro, dengan skema pembiayaan bulanan, dan menggunakan agunan.

"Yang ultra mikro, ada Mekaar. Ini sasarannya untuk masyarakat pra sejahtera, baik yang sudah memiliki usaha maupun yang belum," kata Prasetyo Utomo.

Yang menarik, masyarakat pra sejahtera yang belum memiliki usaha juga bisa mendapatkan pinjaman modal melalui program PNM Mekaar. Prasetyo Utomo menjelaskan, dengan diberikan modal usaha, diharapkan para penerima bisa memiliki usaha dan menjadi mandiri.

Sesi materi pada pelatihan PNM Cabang Madiun di Balai Kecamatan Taman, Kota Madiun. (FOTO: PNM for TIMES Indonesia)

"Harapannya masyarakat khususnya ibu-ibu yang biasanya pasif, hanya mengandalkan gaji suami bisa mandiri, bisa membantu perekonomian keluarga. Kita juga memantau terkait penggunaannya, kemudian kita juga berharap, dengan diberikan modal, nasabah bisa merintis usaha dari kecil," jelas Prasetyo Utomo.

Sementara itu, Dwi Astuti nasabah PNM Mekaar dari Kecamatan Mangunharjo, Kota Madiun megaku sudah lama menjadi nasabah BUMN pembiayaan tersebut. Salah satu keuntungan yang dia dapatkan, dengan menjadi nasabah, salah satunya ada pelatihan rutin yang diselenggarakan untuk meningkatkan kapasitas usahanya.

"Sudah lama jadi nasabah. Usaha saya, jualan soto, nasi pecel, dan online shop. Banyak wawasan yang diberikan, Insya Allah nanti akan diterapkan di usaha saya. Senang juga dapat wawasan baru, tadi juga diberikan pelatihan untuk berjualan di medsos, seperti di Facebook dan lainnya," ungkap Dwi Astuti nasabah Mekaar Kecamatan Mangunharjo Kota Madiun, salah satu peserta pelatihan peningkatan kapasitas usaha dari PNM Cabang Madiun. (*)