TIMES MADIUN, MAKKAH – Kerajaan Arab Saudi mengeluarkan kebijakan berupa undangan khusus kepada 1.000 warga Palestina, yang merupakan keluarga dari korban agresi Israel di Jalur Gaza, untuk melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci.

Keputusan ini merupakan inisiatif dari Raja Salman untuk memberikan kesempatan kepada keluarga korban agresi untuk menjalankan ibadah haji tahun ini. Dengan kebijakan baru ini, total jumlah orang Palestina yang diizinkan untuk berhaji pada tahun 2024 menjadi 2.000 orang.

Menteri Urusan Islam, Dakwah, dan Penyuluhan, Abdullatif bin Abdulaziz Al-Syeikh, menyampaikan terima kasih kepada Raja Salman dan Putra Mahkota, sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MbS), atas kebijakan tersebut. Al-Syeikh menyatakan bahwa keputusan ini mencerminkan komitmen Saudi dalam merawat Islam dan Muslim di seluruh dunia.

"Gerakan kemanusiaan dari pemimpin Saudi yang memungkinkan keluarga para korban Gaza untuk melaksanakan ibadah haji ini merupakan kelanjutan dari usaha Kerajaan dan komitmennya yang konsisten dalam mendukung saudara-saudara di Palestina," ujar Al-Syeikh, yang dikutip dari SPA, Senin (10/6/2024). 

Sejak perintah ini dikeluarkan, kementerian telah bersiap untuk menyambut keluarga korban sebagai tamu Raja. Beberapa komite juga telah disiapkan untuk mengurus para tamu tersebut dan memastikan mereka dapat menjalankan ibadah haji dengan lancar dan nyaman.

Inisiatif ini termasuk dalam Program Tamu Custodian of the Two Holy Mosques untuk Haji, Umrah, dan Ziarah, yang dikelola oleh Kementerian Urusan Islam, Dakwah, dan Bimbingan. Dengan dekret ini, jumlah total jamaah haji yang dihosting dari Palestina mencapai 2.000, menegaskan komitmen Arab Saudi untuk memfasilitasi kewajiban agama bagi umat Muslim di seluruh dunia.

Dukungan Arab Saudi terhadap Palestina

Sheikh Dr. Abdullatif bin Abdulaziz Al Al-Sheikh, Menteri Urusan Islam, Dakwah, dan Bimbingan, memuji Raja Salman dan Pangeran Mahkota Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud atas dukungan berkelanjutan mereka terhadap rakyat Palestina. Dia menekankan sikap teguh Kerajaan terhadap isu Palestina dan dedikasinya untuk mengurangi penderitaan yang dialami oleh warga Palestina di Gaza.

Arab Saudi telah berdiri di samping rakyat Palestina sejak masa Raja Abdulaziz, menunjukkan solidaritas yang konsisten melalui kepemimpinan yang berbeda-beda. Penyelenggaraan haji bagi jamaah dari Gaza mencerminkan komitmen berkelanjutan Kerajaan terhadap masalah umat Islam, terutama perjuangan Palestina.

Menteri tersebut menekankan bahwa inisiatif ini adalah bagian dari upaya lebih luas Arab Saudi untuk membantu Palestina, dengan perencanaan yang cermat untuk memastikan kenyamanan dan kemudahan jamaah selama ibadah haji.

Dia mengakhiri dengan doa untuk keselamatan Raja Salman, Pangeran Mahkota, dan para jamaah haji, serta harapan agar ibadah haji dan amal shaleh mereka diterima oleh Allah SWT.

Kebijakan ini Arab Saudi diumumkan secara global, menegaskan peran Kerajaan sebagai penopang dukungan bagi umat Muslim yang membutuhkan dan komitmennya terhadap masalah kemanusiaan. (*)