https://madiun.times.co.id/
Berita

Ancaman Peluru Nyasar, Dubes RI di Suriah Minta WNI Tetap Berlindung

Selasa, 10 Desember 2024 - 11:14
Ancaman Peluru Nyasar, Dubes RI di Suriah Minta WNI Tetap Berlindung Kelompok bersenjata anti-rezim Bashar Al-Assad meneruskan pergerakan seiring keberhasilan merebut 20 permukiman di bagian barat Provinsi Hama, Suriah, Rabu (4/12/2024). (ANTARA)

TIMES MADIUN, JAKARTA – Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Suriah, Wajid Fauzi mengimbau warga Indonesia di negara itu agar tetap berlindung dan tidak keluar ruangan. Apalagi status jam malam masih diberlakukan.

Imbauan ini menyusul meningkatnya konflik bersenjata pasca kudeta kepada rezim Bashar Al-Assad yang dilakukan oleh pejuang oposisi.

“Gaya mereka (pejuang Suriah) melakukan selebrasi adalah dengan melakukan tembakan ke atas. Dengan peluru. Ini yang mengkhawatirkan. Saya sebagai Duta Besar, meminta seluruh warga masyarakat Indonesia untuk tetap di rumah, tetap di ruangan, tidak keluar dari ruangan dulu. Saya khawatir ada peluru nyasar,” ujarnya seperti dikutip dari VOA Indonesia, Selasa (10/12/2024).

Wajid menjelaskan, situasi di Damaskus, ibu kota Suriah, relatif tenang sepanjang Senin (9/12) meskipun jam malam mulai pukul 4 sore hingga 5 pagi masih berlaku, dibandingkan dengan situasi dalam dua hari terakhir. 

Wajid berbicara kepada VOA Senin malam dari Kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Damaskus. Ia menginap di KBRI malam itu, setelah sebelumnya tetap di kediaman resmi duta besar, Wisma Indonesia.

Kantor KBRI merupakan satu dari tiga tempat berlindung bagi WNI di Suriah yang disiapkan Kemlu Indonesia. Dua shelter lainnya terdapat di Aleppo dan Latakia.

Sejauh ini, kata Wajid, ada 28 WNI yang berlindung di Aleppo, dan tiga di Latakia. Mereka hanya sebagian kecil dari lebih 1.100 WNI di Suriah, yang umumnya adalah pekerja migran di rumah tangga-rumah tangga di sana. “Lainnya, tetap di rumah majikan,” cetus Wajid.

Sejauh ini, imbuh Wajid, sudah lebih 100 orang mendaftar untuk dievakuasi.

KBRI Suriah bekerja sama dengan KBRI Lebanon untuk mendapatkan visa bagi WNI yang akan dievakuasi. Begitu visa didapat, besok atau lusa, sekitar 30 WNI dan bertahap sejumlah itu, akan dievakuasi ke Beirut dengan jalan darat, selanjutnya diterbangkan ke tanah air.

Semua kegiatan di KBRI ditangguhkan sampai waktu yang belum ditetapkan karena perhatian difokuskan pada perlindungan WNI. Wajid meminta warga Indonesia mendoakan keselamatan WNI di Suriah, dan mengumumkan hotline KBRI yang bisa dihubungi WNI di Suriah: +963 954 444 810; +963 983 493 426, dan +963 983 480 264. (*)

Pewarta : VOA Indonesia
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Madiun just now

Welcome to TIMES Madiun

TIMES Madiun is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.