Berita

Peringati Harkitnas, Mahasiswa Australia Gelar Pertunjukan Budaya Indonesia 

Sabtu, 21 Mei 2022 - 21:07
Peringati Harkitnas, Mahasiswa Australia Gelar Pertunjukan Budaya Indonesia  Mahasiswa Australia menggelar pertunjukan budaya Indonesia. (Foto: KBRI Australia)

TIMES MADIUN, CANBERRA – College of Asia and the Pacific, School of Culture, History and Language, Australian National University (ANU) menggelar acara bertajuk Indonesian Cultural Event di ANU Coombs Building Lecture Theatre, kampus ANU, Jumat (20/5/2022). Kegiatan yang bertepatan dengan peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) itu diisi dengan kebudayaan dan nonton film bersama. Hadir sekitar 150 orang dalam acara tersebut.

Acara yang ditujukan kepada para mahasiswa ANU yang mengambil program studi Indonesia dan bahasa Indonesia ini dihadiri juga oleh Duta Besar (Dubes) RI untuk Australia, Dr Siswo Pramono, Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra, Mukhamad Najib dan Direktur School of Culture, History and Language ANU, professor Simon Haberle, pengurus Balai Bahasa Indonesia (BBI) Canberra serta dosen-dosen ANU.

Mahasiswa-Australia-2.jpg

Menurut ketua panitia yang juga dosen bahasa di ANU, Dr Subhan Zein, selain untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional, kegiatan ini juga dimaksudkan untuk memberi kesempatan mahasiswa mempraktekan bahasa Indonesia mereka serta belajar mendengarkan percakapan bahasa Indonesia dengan cara menonton bersama film Indonesia.

Film yang dipilih berjudul “Dibalik 98” yang diproduksi pada tahun 2015. Menurut Subhan film ituy memberikan gambaran mengenai apa yang sebenarnya terjadi pada tahun 1998, bagaimana tahun 98 telah mengubah Indonesia hingga hari ini dan seperti apa peran mahasiswa di dalamnya.

Dalam sambutannya Dubes Siswo mengungkapkan bahwa peristiwa 98 merupakan salah satu peristiwa bersejarah yang pernah terjadi di Indonesia dan tidak akan pernah terlupakan. Secara pribadi, Dubes Siswo juga menyampaikan jika dirinya memiliki kenangan tersendiri dengan peristiwa 98, dan hal itu ada kaitannya dengan ANU. 

“Pada tahun 1998 terjadi reformasi di Indonesia, demonstrasi dimana-mana. Saat itu saya sudah diterima dan tinggal berangkat kuliah ke ANU. Tapi karena situasi saat itu tidak kondusif, akhirnya keberangkatan saya ke ANU ditunda pada tahun berikutnya,” ujar Siswo.

Mahasiswa-Australia-3.jpg

Menurut Siswo, peristiwa 98 merupakan titik penting yang menjadi tonggak perubahan Indonesia menjadi negara demokratis seperti saat ini. 

Siswo juga menyampaikan bahwa hubungan Indonesia dan Australia semakin erat dari waktu kewaktu, masyarakat Indonesia belajar bahasa Australia dan masyarakat Australia belajar bahasa Indonesia. Hal itu sangat baik dan akan sangat berpengaruh pada penguatan hubungan di antara kedua negara.

Direktur School of Culture, History and Language ANU, professor Simon Haberle mengaku sangat senang dengan adanya kegiatan budaya Indonesia di ANU. Menurutnya, Indonesia dan kebudayaannya juga berbagai peristiwa yang terjadi di Indonesia merupakan sesuatu yang penting untuk dipelajari oleh mahasiswa Australia. 

Simon juga berterima kasih atas dukungan KBRI Canberra terhadap penguatan kajian Indonesia dan bahasa Indonesia di ANU dan berharap agar dapat terus bekerjasama dengan KBRI.

Sementara Atdikbud Najib menyampaikan bahwa mahasiswa dan pemuda dalam sejarah Indonesia selalu memainkan peran sentral dalam perubahan dan kebangkitan. Peristiwa 98 merupakan salah satu catatan penting di mana mahasiwa Indonesia telah memainkan peran istimewa dalam proses reformasi dan demokratisasi.

“Kebangkitan nasional Indonesia dimulai oleh kaum muda terpelajar. Dalam sejarahnya, kaum muda terpelajar di Indonesia selalu berani mengambil tanggung jawab perubahan. Peristiwa 98 merupakan satu peristiwa di antara peristiwa lainnya yang menguatkan catatan bahwa kaum muda dan mahasiswa selalu memainkan peran istimewa. Mahasiswa 98 terlibat aktif dalam reformasi dan demokratisasi yang hasilnya bisa kita nikmati sampai hari ini,” ujar Najib.

Mahasiswa-Australia-4.jpg

Rangkaian kegiatan pertunjukan budaya Indonesia di ANU dimeriahkan oleh penampilan grup angklung dari mahasiswa yang tergabung dalam ANU Indonesian Student Association (ANUISA) yang membawakan lagu Terrajana dan Can’t Help Falling in Love. Selain ada penampilan angklung, para mahasiswa pemelajar bahasa Indonesia juga diberikan tips belajar bahasa Indonesia oleh Dr. Nenen Ilahi yang murupakan salah satu dosen di ANU. 

Dalam kesempatan tersebut, mahasiswa secara bergiliran menyampaikan motivasi dan pengalamannya dalam mempelajari bahasa Indonesia. Kemudian acara ditutup dengan suguhan makanan Indonesia yang dapat dinikmati oleh seluruh peserta dan mahasiswa yang hadir. (*)

Pewarta :
Editor : Ferry Agusta Satrio
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Madiun just now

Welcome to TIMES Madiun

TIMES Madiun is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.