TIMES MADIUN, MADINAH – Jemaah haji Lansia merupakan kelompok yang semakin meningkat dalam penyelenggaraan ibadah haji. Mereka membutuhkan perhatian khusus dalam menjaga kesehatan selama berada di Tanah Suci. Dua penyakit yang sering menyerang jemaah haji Lansia adalah infeksi paru-paru dan penurunan daya ingat atau pikun.
Dalam menghadapi penyakit infeksi paru-paru, jemaah haji indonesia Lansia rentan karena sistem kekebalan tubuh mereka yang berbeda dengan orang dewasa pada umumnya. Faktor seperti penuaan, penyakit kronis, stres, kelelahan, dehidrasi, dan penyesuaian iklim dapat mempengaruhi imunitas Lansia. Infeksi paru-paru menjadi penyebab utama jemaah yang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah. Lansia dengan penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, penyakit paru kronis, penyakit jantung, stroke, atau pikun/demensia berisiko mengalami penurunan kondisi kesehatan jika terkena infeksi paru-paru. Penanganan infeksi paru-paru pada Lansia melibatkan kolaborasi dokter spesialis paru-paru, dokter geriatri, dan dokter spesialis lainnya.
Selain itu, jemaah haji Lansia juga rentan mengalami penurunan daya ingat atau pikun. Perubahan cuaca ekstrem, suasana pesawat terbang, hotel, masjid, dan lingkungan di Tanah Suci, serta kurangnya pendampingan dari keluarga dapat mempengaruhi penyesuaian mereka. Gangguan seperti disorientasi dan gangguan penyesuaian dapat menyebabkan penurunan daya ingat pada Lansia.
Agar kesehatan jemaah haji Lansia tetap terjaga, ada beberapa langkah yang dapat diambil. Pertama, istirahat yang cukup dan tidak terlalu berlebihan dalam aktivitas fisik. Kedua, menjaga kecukupan cairan dengan minum minimal 3 liter air setiap hari. Ketiga, memenuhi kebutuhan nutrisi dengan mengonsumsi makanan seimbang dan menghindari makanan instan yang mengandung bahan pengawet. Keempat, aktif bersosialisasi dan beraktivitas untuk menjaga stimulasi kognitif. Kelima, rutin mengonsumsi obat jika memiliki penyakit kronis. Keenam, melindungi diri dari cuaca panas dengan menggunakan alat perlindungan diri. Terakhir, penting untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan jika mengalami gangguan kesehatan.
Dalam menjaga kesehatan jemaah haji Lansia, perlu memberikan perhatian khusus dan memperhatikan kebutuhan mereka. Dengan penerapan langkah-langkah pencegahan dan perawatan yang tepat, diharapkan jemaah haji Lansia dapat menjalankan ibadah dengan lancar dan tetap sehat selama berada di Tanah Suci. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: Jemaah Haji Lansia Wajib Perhatikan Kesehatan dan Kebutuhan Mereka di Tanah Suci
Pewarta | : Bambang H Irwanto |
Editor | : Imadudin Muhammad |