TIMES MADIUN, JAKARTA – Kecepatan teknologi komunikasi nirkabel di era saat ini sudah sangat massif dan menjanjikan. Belum lama muncul adanya teknologi 5G, dikabarkan bahwa akan munculnya teknologi 6G yang saat ini ada pada tahap pengembangan.
Sudah siapkah dunia menhadapi era yang sangat pesat dengan adanya teknologi 6G?
Kecepatan teknologi 6G tentunya digadang- gadang akan jauh lebih cepat dari pada teknologi 5G. Namun sayangnya di Indonesia sendiri, 5G belum seluruhnya bisa diakses oleh masyarakat.
Dilansir dari Peta cakupan 3G/4G/5G khususnya Telkomsel yang ada di Indonesia, bahkan saat ini teknologi 5G masih hanya dapat digunakan pada titik titik tertentu seperti hanya ibu kota dan kota kota besar di Indonesia. Rata rata penggunaan internet di Indonesia masih berbasis 4G+.
Apa itu jaringan 6G?
Jaringan 6G merupakan sebuah teeknologi sang saat ini ada dalam proses pengembangan dengan memenfaatkan frekuensi yang lebih tinggi seperti gelombang terahertz (Thz).
Selain itu, kecepatan teknologi 6G diperkirakan dapat mencapai kecepatan hingga satu terabyte perdetik (Tbps). Hal inilah yang menjadikan internet 6G akan menjadi lebih superior dari internet 5G
Teknologi 6G akan menjadi generasi berikutnya setelah 5G dalam evolusi perkembangan teknologi jarigan seluler. Hal ini juga berdampak pada industry telekomunikasi, Internet of Things (IoT), realitas virtual (VR), bahkan hingga industry otomotif. Menurut Telkom sendiri, Kecepatan teknologi 6G akan jauh lebih cepat 100 kali lipat, dan dengan latensi yang akan mendekati 0.
Perbedaan Kecepatan 5G dan 6G
Teknologi jaringan 5G dan 6G memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal kecepatan, latensi, dan kapasitas. Dalam hal kecepatan, jaringan 5G mampu mencapai hingga 10 Gbps (gigabits per second), sementara 6G diproyeksikan jauh lebih cepat dengan kecepatan hingga 100 Gbps.
Dari segi latensi, 5G memiliki latensi sekitar 1 millisecond, namun 6G diprediksi akan sangat mengurangi waktu tunda ini menjadi hanya 1 microsecond, memberikan pengalaman hampir tanpa penundaan. Selain itu, kapasitas 5G adalah 1000 kali lipat lebih besar daripada 4G, sementara 6G menawarkan kapasitas yang jauh lebih besar lagi, yaitu 500 kali lipat dari 5G, memungkinkan dukungan untuk lebih banyak perangkat dan data yang lebih masif.
Perbedaan-perbedaan ini menunjukkan bahwa 6G akan menghadirkan lompatan teknologi yang signifikan, menjanjikan peningkatan besar dalam efisiensi dan kemampuan jaringan dibandingkan dengan pendahulunya, 5G.
Jaringan 6G telah di kembangkan oleh beberapa negara maju seperti China, yang mana Tiongkok telah meluncurkan satelit eksperimental yang diperuntukan untuk generasi ke-6 atau 6G.
Peluncuran satelit ini juga yang nantinya akan bertujuan untuk mencapai jaringan ultra-fast pada tahun 2030 medatang. Menurut Xu Yangsheng, salah satu akademisi dari Chinese Academy of Engineering, jaringan 6G akan menggabungkan jaringan komunikasi satelit dengan jaringan komunikasi darat.
Dengan munculnya teknologi 5G dan 6G, kita berada di ambang revolusi komunikasi yang akan mengubah cara kita berinteraksi dengan dunia digital. Meskipun masih ada tantangan yang harus diatasi, potensi peningkatan kecepatan dan kualitas jaringan sangat besar, sehingga membuka jalan bagi inovasi di berbagai industri. Pembangunan berkelanjutan dan kerja sama pemerintah-swasta adalah kunci untuk mencapai visi ini. (*)
Artikel ini sebelumnya sudah tayang di TIMES Indonesia dengan judul: 5G Dirasa Belum Cukup, Apakah Sudah Saatnya 6G?
Pewarta | : Revaldhy Taufiqur Rohman (MG) |
Editor | : Wahyu Nurdiyanto |