TIMES MADIUN, NGAWI – Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kabupaten Ngawi (Kominfo Ngawi) mengajukan puluhan ribu unit set top box (STB) untuk dibagikan bagi masyarakat. Bantuan STB menyusul kebijakan analog switch off (ASO) atau dimatikannya jaringan televisi analog dan dialihkan ke jaringan digital.

Kepala Dinas Kominfo Ngawi Wahyu S. Kuncoro mengatakan, usulan bantuan STB untuk Kabupaten Ngawi sebanyak 24.848 unit. Sejumlah tersebut, bakal dibagikan kepada masyarakat yang memenuhi kriteria sebagai penerima di 217 desa pada 19 kecamatan yang ada di Kabupaten Ngawi.

"Untuk Ngawi kita sudah mengirimkan data calon penerima STB, tetapi hingga saat ini belum ada feedback dari Jakarta," kata Kepala Dinas Kominfo Ngawi Wahyu kepada TIMES Indonesia, Selasa (6/12/2022).

Wahyu menjelaskan, bantuan STB dari pemerintah akan dibagikan kepada keluarga yang memenuhi persyaratan khusus. Diantaranya keluarga dalam kategori miskin atau masuk dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS). Memiliki pesawat televisi analog. Serta rumah tangga tersebut berada dalam wilayah jangkauan jaringan televisi digital.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Kabupaten Ngawi, Wahyu S. Kuncoro. (FOTO: Dokumentasi TIMES Indonesia)

"Dalam satu rumah hanya dapat satu unit STB. Yang jelas harus DTKS, punya TV, dan terjangkau sinyal siaran digital. Kan percuma juga, kita beri STB tetapi kemudian tidak terjangkau siaran digital," ucap Wahyu.

Analog Switch Off sejatinya dilaksanakan serentak nasional pada bulan November 2022 lalu. Namun kenyataannya tidak demikian. Hal itu berkaitan dengan cakupan siaran digital yang belum bisa menyeluruh. Wahyu mengatakan, kebijakan ASO diundur tergantung kesiapan daerah. Termasuk di Kabupaten Ngawi.

Wahyu menjelaskan, ketika bantuan STB sudah diterima masyarakat, maka kebijakan mematikan saluran siaran televisi analog akan diberlakukan.

"Kami sudah mengajukan bantuan STB. Kalau sudah ada feedback dari Jakarta, STB sudah tersebar di masyarakat, mungkin baru akan di switch off-kan siaran analog di Kabupaten Ngawi," jelas Wahyu.

Hingga saat ini, sebagian wilayah di Kabupaten Ngawi sudah mendukung jaringan siaran televisi digital. Kendati demikian, juga masih ada wilayah yang masih belum tercakup sinyal siaran televisi digital.

Wahyu mengatakan, untuk mengetahui lokasi tempat tinggal sudah terjangkau sinyal televisis digital, warga bisa memanfaatkan aplikasi Sinyal TV digital yang dapat diunduh di bursa aplikasi smartphone. Aplikasi tersebut bisa berjalan pada sistem operasi iOs atau Android.

Cakupan sinyal siaran televisi digital di Kabupaten Ngawi berdasarkan aplikasi Sinyal TV Digital. (Foto: tangkapan layar aplikasi Sinyal TV Digital)

Dikutip dari aplikasi Sinyal TV digital, sebagian besar wilayah di Kabupaten Ngawi sudah terjangkau jaringan siaran televisi digital. Berdasarkan keterangan legenda pada aplikasi, sebagian besar wilayah Ngawi masuk kategori sinyal kuat dengan tanda warna oranye hingga merah pekat. Kemudian, juga ada sebaran wilayah dengan kekuatan sinyal sedang ditandai warna hijau muda, hijau tua, dan kuning muda. Namun demikan, juga ada sebaran wilayah yang sama sekali tidak ada jangkauan sinyal digital.

"Kalau mau tahu lokasi yang sudah ada jaringan siaran televisi digital bisa dilihat di aplikasi sinyal TV digital. Tapi sepertinya belum semua wilayah Ngawi terjangkau. Sinyal digital berbeda dengan analog. Kalau analog meski sinyal jelek masih bisa menerima, walaupun gambarnya ada semutnya," papar Wahyu S. Kuncoro, Kadin Kominfo Ngawi, terkait usulan bantuan STB, jelang analog switch off. (*)