TIMES MADIUN, MADIUN – Pemkab Madiun bersinergi dengan pelaku usaha/industri untuk membuka lapangan kerja bagi warga Kabupaten Madiun. Sejalan dengan itu, upaya untuk menyediakan tenaga kerja terampil untuk memenuhi kebutuhan industri terus dilakukan. Salah satunya melalui program pelatihan untuk peningkatan skill calon tenaga kerja.
Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian mengadakan pelatihan ketenagakerjaan bidang operator stitching atau menjahit upper sepatu di Balai Desa Ngampel, Selasa (9/9/2025). Pelatihan diikuti 50 peserta usia 18-35 tahun yang disiapkan untuk bekerja di perusahaan sepatu Golden Step Indonesia.
Pelatihan berlangsung selama 20 hari dengan materi mencakup soft skill, hard skill hingga uji kompetensi. Pihak perusahaan menetapkan syarat kelulusan pelatihan sebagai kriteria utama rekrutmen. Peserta yang tidak memenuhi standar kompetensi tidak akan diterima.
Bupati Madiun bersama Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian meninjau praktik menjahit upper sepatu. (Foto : Yupi Apridayani/TIMESIndonesia)
“Pelatihan ini bukan sekadar formalitas. Peserta yang lulus akan langsung diterima di pabrik sepatu. Golden Step merupakan investasi padat karya sehingga mampu menyerap banyak tenaga kerja," ungkap Bupati Madiun H. Hari Wuryanto usai membuka pelatihan, Selasa (9/9/2025).
Bupati Madiun mengungkapkan angka pengangguran terbuka di mencapai 4,6 persen atau sekitar 19 ribu orang. Sementara, penyerapan tenaga kerja lokal masih minim. Pemkab Madiun menargetkan penyerapan lebih besar dengan mendorong lebih banyak investor masuk.
"Kami butuh dukungan para investor. Saya pastikan Madiun aman untuk menanamkan modal,” tegas Hari Wur sapaan akrab Bupati Madiun.
Hari Wur menambahkan, keberlanjutan investasi di Kabupaten Madiun juga bergantung pada ketersediaan tenaga kerja terampil. Sehingga pelatihan perlu lebih banyak digelar. “Kami ingin anak-anak Madiun punya keterampilan yang mumpuni. Jadi mereka tidak hanya bekerja, tapi juga menghasilkan produk berkualitas dengan standar industri,” ujarnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian Kabupaten Madiun Arik Krisdiananto mengungkapkan pihaknya akan melakukan pendataan pelaku usaha/industri sekaligus jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Serta menyiapkan tenaga kerja sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan.
Bupati Madiun membuka pelatihan operator stitching di aula Balai Desa Ampel Kecamatan Mejayan Kabupaten Madiun. (Foto : Yupi Apridayani/TIMESInsonesia)
"Tahun 2025 ini dinas mengadakan 15 pelatihan sesuai kebutuhan perusahaan. Nanti bisa menghasilkan tenaga terampil sekitar 500 orang," ujar Arik.
Dibandingkan dengan kebutuhan industri, lanjut Arik, jumlah tenaga terampil tersebut masih kurang banyak. Sehingga Pemkab Madiun perlu bekerja sama dengan balai latihan kerja (BLK) atau pihak lain. "Untuk Golden Step juga ada pelatihan sendiri ditambah dari pelatihan ini," jelasnya. (*)
Pewarta | : Yupi Apridayani |
Editor | : Hendarmono Al Sidarto |