Berita

Waspadai Penurunan Daya Ingat pada Jemaah Haji Lansia

Kamis, 08 Juni 2023 - 19:38
Waspadai Penurunan Daya Ingat pada Jemaah Haji Lansia Tingginya jumlah lansia pada pelaksanaan ibadah haji 2023 harus disertai kewaspadaan dan langkah antisipasi atas berbagai masalah yang muncul. (Foto: MCH 2023)

TIMES MADIUN, MAKKAH – Penurunan daya ingat atau pikun sering kali menjadi masalah yang dihadapi oleh jemaah haji Lansia selama menjalani ibadah di Tanah Suci.  Dokter Spesialis Penyakit Dalam di KKHI Makkah dr. Arfik Setyaningsih Sp.PD mengungkapkan bahwa kondisi ini seringkali menyebabkan gejala seperti gelisah, amarah yang berlebihan, kesesatan, gangguan tidur, kepemuan, dan kebingungan.

"Selain infeksi paru-paru, kami sering menemui kasus jemaah Lansia yang mengalami pikun di Tanah Suci, padahal sebelumnya mereka tidak mengalami hal serupa di tanah air. Keadaan pikun akut yang dialami oleh jemaah haji ini dalam dunia medis dikenal sebagai delirium," jelas dr. Arfik, terkait Jemaah Haji Indonesia, Kamis (8/6/2023), di Mekkah, Arab Saudi.

Selain delirium, terdapat juga kondisi yang lebih kronis yang dikenal sebagai demensia. Biasanya, penyakit ini sudah lama ada pada pasien, namun gejalanya seringkali tidak dikenali oleh keluarga maupun tenaga kesehatan. Perburukan kondisi seringkali terjadi pada jemaah haji setelah mereka tiba di Tanah Suci.

Menurut dr. Arfik, penurunan daya ingat ini disebabkan oleh disorientasi atau kesulitan beradaptasi yang mungkin terjadi akibat perbedaan cuaca yang ekstrem, suasana dalam pesawat, hotel, masjid, dan lingkungan di Tanah Suci, serta kehilangan pendampingan dari keluarga dan kesulitan beradaptasi dengan rombongan kloter.

Selain itu, kondisi seperti dehidrasi, gangguan elektrolit, infeksi, gangguan nutrisi, penyakit kronis yang tidak terkontrol dengan baik, penggunaan obat yang tidak sesuai indikasi, gangguan penglihatan dan pendengaran, juga dapat memicu kondisi tersebut.

Dr. Arfik menekankan pentingnya pemantauan diri bagi jemaah Lansia yang mengalami penurunan daya ingat. Jemaah haji Lansia dengan penurunan daya ingat dan penyakit penyerta perlu mendapatkan pendampingan yang lebih ketat.

"Bagi jemaah haji Lansia yang mulai mengalami penurunan daya ingat, penting untuk selalu mendapatkan pendampingan dan pemantauan khusus terkait kondisi serta melakukan pemeriksaan oleh dokter spesialis," saran dr. Arfik.

Selain pendampingan, jemaah haji Lansia dengan gangguan penurunan daya ingat juga perlu terlibat dalam kegiatan sosial dan sering diajak berbicara guna merangsang stimulasi kognitifnya. Penting juga untuk menghindari faktor-faktor pemicu yang dapat memperburuk penurunan daya ingat.

Dengan pendekatan yang tepat dan perhatian yang lebih, diharapkan jemaah haji Lansia dapat menjalani ibadah haji dengan lancar dan tetap menjaga kesehatan serta daya ingat mereka di Tanah Suci.(*)

Pewarta : Bambang H Irwanto
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Madiun just now

Welcome to TIMES Madiun

TIMES Madiun is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.