https://madiun.times.co.id/
Berita

Penipisan Lapisan Ozon Terus Berlanjut Ini Peringatan dari Ilmuwan Turki

Rabu, 18 September 2024 - 22:23
Penipisan Lapisan Ozon Terus Berlanjut Ini Peringatan dari Ilmuwan Turki apisan ozon terus menipis sejak 2020. (FOTO: Anadolu)

TIMES MADIUN, JAKARTALapisan ozon yang melindungi Bumi dari sinar ultraviolet (UV) berbahaya terus mengalami penipisan sejak tahun 2020, dengan dampak paling signifikan terjadi di Kutub Selatan dan Antartika. Prof. Mete Tayanc, seorang ilmuwan dari Universitas Marmara di Istanbul, menyatakan bahwa fenomena ini memerlukan perhatian mendalam karena potensi bahaya yang bisa ditimbulkan bagi kesehatan manusia dan lingkungan.

Menurut Prof. Tayanc, lapisan ozon berfungsi sebagai perisai yang menghalangi sinar UV berbahaya dari matahari, sambil membiarkan cahaya yang penting bagi kehidupan di Bumi. Tanpa lapisan ozon, dampak negatif bagi manusia bisa sangat serius, termasuk penuaan kulit dini, berbagai jenis kanker, gangguan sistem kekebalan tubuh, dan katarak. Selain itu, proses fotosintesis pada tumbuhan juga dapat terganggu, yang berpotensi mengancam keseimbangan ekosistem.

"Jika tidak ada lapisan ozon, manusia akan mengalami dampak negatif seperti penuaan kulit dini, berbagai macam kanker, gangguan sistem kekebalan tubuh, dan katarak dini. Proses fotosintesis pada tumbuhan juga akan terganggu," ungkap Tayanc yang dikutip dari Anodolu, Rabu (18/9/2024).

Ada tiga faktor utama yang menyebabkan penipisan lapisan ozon: klorofluorokarbon (CFC), partikel halus, dan sinar matahari. Tayanc memperingatkan bahwa meskipun Protokol Montreal, yang diadopsi pada 16 September 1987 dan mulai berlaku pada 1 Januari 1989, telah menjadi dasar untuk menghapus secara bertahap zat perusak ozon, tantangan tetap ada. Protokol tersebut bertujuan melindungi lapisan ozon dengan menghilangkan bahan kimia perusak ozon secara bertahap.

"Ketika Protokol Montreal pertama kali disusun, bahan kimia perusak ozon diperkirakan akan berkurang hingga 50 persen pada 1999. Namun, target ini kemudian direvisi," kata Tayanc. Amandemen London, yang ditandatangani pada 1990, menetapkan target baru pelarangan semua gas perusak ozon pada tahun 2000.

Meskipun emisi zat perusak ozon telah berkurang secara signifikan, beberapa di antaranya masih digunakan dalam jumlah kecil hingga saat ini. "Meskipun emisi zat-zat tersebut telah berkurang secara signifikan, beberapa di antaranya masih digunakan dalam jumlah kecil hingga saat ini," tambahnya.

Tayanc mengungkapkan kekhawatiran bahwa penipisan lapisan ozon terus berlangsung secara signifikan sejak 2020. "Total level ozon terus menurun, dan karena kita sekarang berada di bulan September, area yang terkena dampak semakin meluas," ujarnya. Hingga 9 September 2024, luas lubang ozon telah mencapai lebih dari 10 juta kilometer persegi.

Sebagai informasi, PBB menetapkan 16 September sebagai Hari Internasional Pelestarian Lapisan Ozon untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya melindungi lapisan ozon dan mempromosikan tindakan global untuk pemulihan.

Penurunan lapisan ozon yang terus berlanjut menekankan perlunya tindakan global yang lebih berfokus dan berkelanjutan untuk memastikan perlindungan penuh terhadap lapisan ozon dan kesehatan planet kita. (*)

Pewarta :
Editor : Imadudin Muhammad
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Madiun just now

Welcome to TIMES Madiun

TIMES Madiun is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.