https://madiun.times.co.id/
Berita

Dapat Subsidi Langsung, Pedagang Pasar Besar Madiun Masih Bingung

Jumat, 23 September 2022 - 22:14
Dapat Subsidi Langsung, Pedagang Pasar Besar Madiun Masih Bingung Pedagang daging ayam menerima subsidi langsung dari Wali Kota Madiun. (Foto: Yupi Apridayani/TIMES Indonesia)

TIMES MADIUN, MADIUN – Skema subsidi langsung untuk mengendalikan kenaikan harga kebutuhan pokok di Kota Madiun tampaknya belum sepenuhnya dipahami pedagang. Saat Wali Kota Madiun H. Maidi mempraktikkan pemberian subsidi langsung, sejumlah pedagang di Pasar Besar Madiun (PBM) terlihat masih kebingungan.

Salah seorang sayur mayur di PBM saat ditanya wali kota harga kubis menjawab bahwa harga kulak Rp 4 ribu per kilogram. Dia menjual ke pembeli seharga Rp 6 ribu. "Kok mahal sekali. di Magetan sekilo cuma seribu. Jual empat ribu saja yang dua ribu saya bayar," ujar Maidi saat cek harga di PBM usai apel kesiagaan pengendalian inflasi, Jumat (23/9/2022).

Si pedagang sempat menghitung lama, saat ditanya kira-kira berapa banyak kubis yang dia jual hari itu. Karena dia sulit memprediksi berapa kubis yang terjual hari itu. "Tadi kulaknya kira-kira 10 kilo pak. Habis tidaknya nggak mesti," ujarnya.

Pedagang-Pasar-Besar-Madiun-2.jpgHarga cabai termasuk salah satu penyumbang inflasi di Kota Madiun. (Foto: Yupi Apridayani/TIMES Indonesia)

Akhirnya wali kota membayar keuntungan pedagang sayur jika harus menjual sesuai harga kulak. Yakni Rp 2 ribu per kilogram. Total subsidi yang diberikan ke pedagang Rp 20 ribu.

Purwani seorang pedagang daging ayam juga mengaku bingung dengan skema subsidi langsung. Hari itu, harga kulak daging ayam Rp 27 ribu per kilogram. Dia menjual dengan harga Rp 30 ribu per kilogram.  Dengan stok 10 kilogram yang tersisa dia menerima subsidi langsung Rp 30 ribu. "Saya malah bingung. Karena tiap hari harga kulaknya naik turun," ujarnya.

Menurut Purwani, harga kulak ayam yang fluktuatif menyebabkan pedagang tidak bisa mematok keuntungan yang didapat sehingga besar subsidi yang diterima menyesuaikan harga yang berlaku di pasar saat itu.

"Kalau menurut saya lebih enak kalau harga stabil.  Jualnya juga lebih enak kalau harga kulaknya nggak naik turun tiap hari," ujarnya.

Pedagang-Pasar-Besar-Madiun-3.jpgSubsidi langsung diberikan kepada pedagang kebutuhan bahan pokok di PBM. (Foto: Yupi Apridayani/TIMES Indonesia)

Menurut rencana, subsidi langsung akan diberikan kepada pedagang kebutuhan pokok di PBM. Untuk cek harga dan pemberian subsidi akan dilakukan oleh tim khusus yang dibentuk dinas perdagangan.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Madiun Anshari mengungkapkan untuk monitoring evaluasi (monev) ratusan pedagang di PBM, pihaknya menugaskan 20 orang. "Tugasnya satu hari penuh (cek harga)," ujarnya.

Tim tersebut setiap hari akan melapor langsung ke Wali Kota Madiun H.Maidi yang berkantor di PBM selama pengendalian inflasi dilakukan. Selain cek harga kebutuhan pokok, Pemkot Madiun akan memberikan subsidi langsung ke pedagang untuk mengantisipasi kenaikan harga. (*)

Pewarta : Yupi Apridayani
Editor : Wahyu Nurdiyanto
Tags

Berita Terbaru

icon TIMES Madiun just now

Welcome to TIMES Madiun

TIMES Madiun is a PWA ready Mobile UI Kit Template. Great way to start your mobile websites and pwa projects.