TIMES MADIUN, MALANG – Gempa di Malang berkekuatan Magnitudo 6,1 juga meruntuhkan sebagian bangunan di MAN 2 Turen, Kabupaten Malang, Sabtu (10/4/2021). Atap genteng di lantai dua roboh, dan dua Laboratorium hingga delapan kelas yang berada di MAN 2 Turen tersebut hancur akibat guncangan kuat dari gempa yang terjadi sekitar pukul 14.00 WIB
Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa didampingi langsung oleh Bupati Malang, HM Sanusi, Minggu (11/4/2021) sekitar pukul 10.30 WIB melihat dan meninjau langsung bangunan MAN 2 Turen.
Gubernur Khofifah mengatakan ia juga sempat merasakan getaran gempa saat berada di Surabaya. Setelah merasakan gempa tersebut, dirinya pun langsung mengkonfirmasi kejadian dan menghubungi kepala daerah, salah satunya Bupati Malang, HM Sanusi.
"Saya langsung hubungi pak bupati Malang. Saya tanya titik-titik dimana pak bupati yang mengalami dampak paling berat, begitu juga di Lumajang," ujar Khofifah, Minggu (11/4/2021).
Khofifah juga mengungkapkan, dirinya akan mengunjungi tiga titik lokasi pasca gempa di Kabupaten Malang, yakni mulai Dampit, Ampelgading, dan juga bangunan MAN 2 Turen, Kabupaten Malang.
"Saya sampaikan juga ke pak bupati poskonya dimana saja, karena posko ini sangat penting dan menjadi sentral komunikasi dari seluruh lini," ungkapnya.
Setelah itu dalam pemantauannya, dikatakan Khofifah, saat ini harus bisa segera membangun tenda pengungsian. Akan tetapi, harus menjadi fokus dalam hal ini bahwa tenda pengungsian terdampak gempa dan banjir adalah hal yang berbeda.
Saat ini yang lebih dibutuhkan, yakni adalah pengungsian harus bisa difokuskan dalam hal psikologis pasca terjadinya gempa.
"Dari pengalaman saya mengunjungi tempat yang terdampak gempa ada kecenderungan suasana trauma psikologis. Itu yang menjadikan perbedaan untuk menyiapkan tempat pengungsian," katanya.
Dalam penyiapan tenda pengungsian sendiri, dijelaskan bahwa saat ini dibutuhkan ruang yang relatif longgar. Hal itu untuk memastikan bahwa tempat pengungsian dalam suasana aman.
"Jadi misalnya ada gempa susulan, mereka kemudian tidak berbondong-bondong keluar dengan akses pintu yang terbatas. Maka saya sarankan balai desa menjadi opsi yang strategis. Pak Bupati Malang dan Lumajang sama, opsinya tempat pengungsian di balai desa," jelasnya.
Sementara itu, Khofifah menyebutkan bahwa ada tiga layanan dasar yang harus menjadi prioritas, yakni dalam pendidikan, kesehatan dan pengecekan (identifikasi) konstruksi bangunan.
Untuk hal ini, dirinya menyampaikan bahwa pihak Pemprov Jatim sendiri juga telah menyiapkan anggaran Belanja Tak Terduga (BTT) yang nantinya juga akan disinkronkan dengan Kabupaten Malang.
"Nanti akan kita sinkronkan, apa yang akan disupport Pemprov, apa yang disiapkan oleh Kabupaten. Ada juga Kasatgas bencana dari BUMN. Jadi kita berbagi tugas dan segera kita carikan solusinya," pungkas Gubernur Jatim Khofifah saat meninjau MAN 2 Turen. (*)
Pewarta | : Rizky Kurniawan Pratama |
Editor | : Deasy Mayasari |