TIMES MADIUN, MALANG – Gelombang bantuan dari Universitas Brawijaya (UB) untuk membanti korban bencana Sumatera, telah bergerak menuju Kabupaten Agam Sumatera Barat.

Sejak akhir pekan lalu, kampus tersebut memberangkatkan puluhan relawan melalui Emergency and Disaster Team (EDT) untuk membantu penanganan bencana yang melanda wilayah itu.

Rangkaian keberangkatan dimulai pada Sabtu (6/12/2025) dengan diberangkatkannya Tim Aju untuk melakukan koordinasi awal di lapangan.

Sehari kemudian, Minggu (7/12/2025), armada logistik menyusul membawa berbagai kebutuhan darurat, disusul rombongan utama yang berisi para relawan pada Senin (8/12).

Total 55 relawan berangkat dalam misi kemanusiaan ini. Mereka terdiri dari 16 dosen, 10 tenaga kependidikan, 2 mahasiswa spesialis, dan 14 mahasiswa, termasuk perwakilan dari Universitas Muhammadiyah Malang.

Selain tenaga relawan, UB mengirim bantuan logistik bernilai lebih dari Rp1,5 miliar. Bantuan tersebut berupa obat-obatan, logistik, sembako, peralatan dapur umum, perlengkapan edukasi, serta kebutuhan darurat seperti tenda dan mesin pengolahan air bersih.

"Dana ini merupakan gabungan dari program kampus UB dan yayasan UB,” ujar Kepala Tim Tanggap Bencana Sumatera, dr. Aurick Yudha Nagara, Sp.EM., KPEC.

Setibanya di Agam, relawan UB akan fokus pada layanan kesehatan darurat, penyediaan air bersih menggunakan teknologi penjernihan air karya UB, serta pendampingan psikososial bagi masyarakat terdampak.

Rektor UB, Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc., menyampaikan duka mendalam atas bencana yang terjadi dan menegaskan komitmen universitas untuk hadir di tengah masyarakat yang membutuhkan.

“UB turut berduka atas bencana di Sumatera. Tim kemanusiaan berangkat dalam tiga gelombang, mulai dari Tim Aju, pengiriman obat-obatan dan teknologi tepat guna, hingga keberangkatan dosen dan mahasiswa. Di tengah kegiatan Dies Natalis ke-63, kita harus tetap menunjukkan empati dan mendoakan agar penanganan berjalan lancar,” kata Prof. Widodo.

Untuk memperkuat dukungan internal, UB menjalankan program DIES UB PEDULI SUMATERA, yang melibatkan penggalangan donasi dari sivitas akademika, doa bersama melalui moment of silence, hingga penyematan rompi secara simbolis untuk relawan. (*)