TIMES MADIUN, MADINAH – Jemaah haji kloter terakhir gelombang pertama akhirnya tiba di Bandara Internasional Amir Muhammad Bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah. Meskipun mengalami keterlambatan selama beberapa jam dari jadwal semestinya, kedatangan mereka tetap disambut dengan sukacita.

Kloter terakhir ini seharusnya berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 17.30 WIB, namun baru berangkat pada pukul 22.00 WIB, sekitar tiga jam lebih lambat dari jadwal yang ditetapkan. Syamsul Azwar, 66 tahun, salah satu jemaah haji, mengungkapkan ketidaktahuannya mengenai penyebab keterlambatan penerbangan tersebut. Meski demikian, dia menyatakan bahwa keterlambatan tersebut tidak menjadi masalah serius.

Selain itu, Syamsul juga menyebutkan bahwa kloter sebelumnya, kloter ke-37, juga mengalami keterlambatan, sehingga keterlambatan kedatangan kloter terakhir tidak terlalu mengganggu. Selama menunggu, para jemaah mendapatkan makanan yang cukup, sehingga mereka merasa bersyukur.

Jemaah kloter 38 ini berasal dari Sukabumi dan berangkat dari embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS). Mereka berharap dapat melaksanakan ibadah haji dengan lancar dan berdoa agar tetap sehat hingga selesai menjalankan ibadah tersebut.

Iis, 45 tahun, seorang jemaah haji asal Bandung, Jawa Barat, juga mengungkapkan pengalamannya terkait keterlambatan penerbangan. Pesawat mereka baru berangkat sekitar pukul 22.00 WIB. Namun demikian, Iis merasa bersyukur karena mereka berhasil sampai ke Tanah Suci dan kini fokus untuk melaksanakan ibadah haji yang mungkin hanya akan dilakukan sekali seumur hidup.

Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Madinah, Zaenal Muttaqin, memberikan informasi bahwa seluruh jemaah haji gelombang pertama dari Indonesia telah tiba di Madinah. Jumlah jemaah tersebut mencapai 99.805 orang yang terbagi dalam 260 kloter. Dari jumlah tersebut, sebanyak 38.469 jemaah dari 101 kloter telah diberangkatkan ke Makkah.

Data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama (Kemenag) hingga Rabu (7/6/2023) pukul 20.30 Waktu Arab Saudi (WAS) menunjukkan bahwa terdapat 152 jemaah haji Indonesia yang dirawat di Madinah. Jumlah jemaah yang meninggal dunia mencapai 26 orang.

Seperti diketahui, jemaah haji gelombang 1 mulai diberangkatkan ke Makkah pada Kamis, 1 Juni 2023 dan berakhir pada 16 Juni. Jika jemaah sakit maka diberikan waktu toleransi 1-2 hari. "Jika sudah siap dan mampu, maka akan disatukan dengan jemaah kloter lain yang juga akan diberangkatkan ke Makkah," kata dia.

Namun jika belum sembuh, pihaknya tetap akan mengevakuasinya ke Makkah bersama tim kesehatan menggunakan mobil ambulans. "Kita memastikan pada 16 Juni 2023 itu jemaah sudah diberangkatkan semua ke Makkah. Untuk yang sakit nanti akan ditangani pihak KKHI Makkah atau Rumah Sakit di Makkah," tegas Zaenal. (*)